Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Serangan Kelompok Bersenjata di Sebuah Sekolah di Uganda Tewaskan 25 Orang

Puluhan orang tewas akibat serangan di sebuah sekolah di Uganda barat, dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, pada Sabtu (17/6/2023).

Istimewa
ilustrasi penembakan 

TRIBUNJATENG.COM, KAMPALA - Puluhan orang tewas akibat serangan di sebuah sekolah di Uganda barat, dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, kata polisi pada Sabtu (17/6/2023).

Serangan dilakukan kelompok bersenjata yang terkait dengan ISIL (ISIS).

Sedikitnya 25 orang tewas dalam kejadian tersebut.

Baca juga: 15 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut Bus Rombongan Lansia Perjalanan ke Kasino di Kanada

Anggota Allied Democratic Forces (ADF), sebuah kelompok Uganda yang berbasis di DRC timur yang telah berjanji setia kepada kelompok ISIL, menyerang sekolah menengah Lhubirira di Mpondwe, membakar asrama dan menjarah makanan pada Jumat (16/6/2023) malam.

“Sejauh ini 25 jenazah telah ditemukan dari sekolah dan dipindahkan ke Rumah Sakit Bwera.

Juga ditemukan delapan korban, yang masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Bwera,” kata polisi Uganda di Twitter, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Pihak berwenang tidak merinci berapa banyak siswa yang termasuk di antara para korban.

Petugas mengejar para penyerang, yang melarikan diri menuju Taman Nasional Virunga di DRC, tambah polisi.

Pada bulan April, ADF menyerang sebuah desa di DRC timur, menewaskan sedikitnya 20 orang.

Uganda telah mengirim pasukan ke DRC untuk membantu melawan ADF.

Kelompok tersebut diyakini bertanggung jawab atas pembunuhan 36 orang pada bulan Maret selama serangan semalam di desa Mukondi, di DRC timur.

Pihak berwenang Uganda juga menyalahkan kelompok itu atas serangan bom bunuh diri yang mematikan di ibu kota, Kampala, pada 2021.

ADF, yang oleh Amerika Serikat dianggap sebagai kelompok teroris, dianggap yang paling mematikan dari puluhan milisi bersenjata yang berkeliaran di DRC timur yang kaya mineral.

Pada tahun 1995, ADF dibentuk oleh koalisi pasukan pemberontak, termasuk Tentara Pembebasan Muslim Uganda dan Tentara Nasional untuk Pembebasan Uganda (NALU), untuk berperang melawan pemerintahan Yoweri Museveni.

Selama bertahun-tahun, ADF didukung oleh pemerintah DRC berikutnya yang ingin menumbangkan pengaruh Rwanda dan Uganda di negara tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved