Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kesaksian Nelayan Pati Dikepung Perompak Bersenjata Saat Mencari Ikan di Kalimantan Barat

Sebagian Anak Buah Kapal (ABK) korban pembakaran kapal di Kalimantan Barat sudah kembali ke daerah asal mereka di Juwana, Pati.

|

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Sebagian Anak Buah Kapal (ABK) korban pembakaran kapal di Kalimantan Barat sudah kembali ke daerah asal mereka di Juwana, Pati.

Untuk diketahui, dua kapal nelayan Jaring Tarik Berkantong (JTB) asal Pati dan Rembang jadi sasaran pembakaran di Perairan Pulau Datu, Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (21/6/2023) lalu.

Sebanyak 26 ABK sudah dipulangkan pada Senin (3/7/2023) lalu. Sementara, delapan lainnya masih tinggal di Kalbar untuk menjalani pemeriksaan dari pihak kepolisian.

Baca juga: Seorang Bocah Wisatawan Tewas Tertabrak Perahu Nelayan di Pangandaran

Achmad Kharisma, satu di antara ABK yang sudah pulang, memberikan kesaksian mengenai peristiwa mengerikan yang dia alami.

Dia menyebut, sebelum terjadi peristiwa pembakaran, sebetulnya kapal nelayan yang dia naiki tidak sedang menangkap ikan, melainkan sekadar lewat dalam perjalanan pulang.

"Tiba-tiba kami dikepung banyak kapal (lokal). Ada banyak orang bawa senjata tajam mengancam kami," ujar dia saat ditemui di pelabuhan kapal Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati, Selasa (4/7/2023).

Kharisma mengaku ketakutan menerima ancaman itu.

Terlebih, pihaknya jauh kalah jumlah.

"Kami cuma dua kapal. Sedangkan mereka sangat banyak. Marah-marah nggak jelas sambil bawa pedang," tutur dia.

Kharisma menambahkan, para pelaku pembakaran kapal itu meminta ia dan teman-temannya untuk tidak melawan agar tidak dilukai.

Selanjutnya, kata dia, para pelaku itu merompak dua kapal dari Pati dan Rembang.

"Perangkat GPS, monitor, surat kapal, rokok, solar, ikan, dirampas semua. Lalu kapal mereka bawa ke pinggir, sekitar 4 jam waktu berlayar, dan akhirnya mereka bakar," jelas Kharisma.

Dia mengaku bingung atas perlakuan sadis itu.

Sebab, dia tidak tahu apa kesalahan yang ia dan rekan-rekannya perbuat.

"Kapal kami dibakar dengan kejamnya. Saya bingung kami salahnya di mana. Kami tidak melanggar hukum, sama-sama kerja, sama-sama WNI, kok diperlakukan seperti itu," ungkap Kharisma.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved