Berita Kudus
Sumardi Rawat Ratusan Jenis Tanaman Hias Miliknya Layaknya Manusia
Sumardi bisa dikatakan sukses sebagai pelaku budidaya tanaman hias di Kudus. Lelaki berusia 51 tahun tersebut kini memiliki
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sumardi bisa dikatakan sukses sebagai pelaku budidaya tanaman hias di Kudus.
Lelaki berusia 51 tahun tersebut kini memiliki koleksi ratusan tanaman hias.
Paling banyak yaitu aglaonema dan adenium.
Kisah kecintaan bapak dua anak yang kini memiliki pusat budidaya tanaman hias Ambar Nursery di Dlingo RT 1 RW 1 Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus itu bisa dikatakan tiba-tiba.
Lelaki yang sehari-hari dikenal sebagai kontraktor bangunan tersebut jatuh cinta pada tanaman hias sejak 1996.
Saat itu dia terbilang sebagai pengantin baru.
Dia sedang mendapat proyek bangunan di Yogyakarta.
Di tempat kerjanya sana dia melihat bunga anggrek yang tak kunjung layu.
Dia pikir bunga tersebut imitasi, ternyata salah. Bunga tersebut asli. Dia takjub ternyata ada tanaman dengan tempo waktu layu yang cukup lama.
“Dari situ saya mulai membeli dan mengoleksi tanaman hias. Sering sekali beli untuk dirawat di rumah,” kata Sumardi.
Rutinitas membeli dan mengoleksi tanaman hias mula-mula sedikit mendapat penolakan dari sang istri.
Sebab, dinilai tidak memiliki faedah konkret. Namun seiring berjalannya waktu, rupanya ada nilai ekonomis yang bisa didapat dari hobi dan kecintaannya tersebut.
Butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya dia menjadi pembudidaya tanaman hias yang moncer.
Hobi mengoleksi tanaman hias yang dimulai sejak 1996 itu akhirnya dia praktikkan untuk budidaya langsung pada 2005.
Dia memanfaatkan pekarangan sebelah dan belakang rumah untuk pusat budidaya.
Dari situ dia mulai bisa melakukan pembibitan secara mandiri. Atau, kalau tidak membeli bibit dari luar daerah untuk kemudian dikembangkan sendiri.
Di pekarangannya tersebut ada ratusan pot lengkap dengan tanaman hias.
Paling banyak yaitu adenium dan aglaonema.
Dua tanaman hias itu mencuri perhatiannya karena menurutnya memiliki tingkat keindahan yang lebih dibanding dengan tanaman hias lainnya.
Adenium misalnya, tanaman ini memiliki keindahan pada bunga maupun bonggol yang bisa membesar.
Kemudian aglonema dinilai sangat indah karena memiliki varian warna kalem pada batang dan daunnya.
“Untuk adenium ini ada bermacam-macam. Misalnya arabicum maupun thaisoco,” kata Sumardi.
Selain dua jenis tanaman hias tersebut ada juga jenis tanaman hias lain yang juga dibudidayakan Sumardi.
Misalnya bougenville, anthurium, dan beberapa jenis tanaman buah dalam pot.
Rupanya kecintaannya tidak hanya pada satu jenis tanaman hias saja, terbukti ada bermacam tanaman hias yang dibudidayakan di tempat tersebut.
“Ini sebenarnya hanya untuk melunasi hobi saya merawat tanaman hias,” katanya.
Hobi yang bertahun-tahun ditelateninya tersebut membuahkan hasil.
Kini dia salah satu rujukan bagi para pecinta tanaman hias di Kudus dan sekitarnya yang berburu tanaman hias.
Bahkan, beberapa kali dia juga melayani para pecinta tanaman hias yang datang dari Semarang.
Harga yang dipatok Sumardi bervariasi. Mulai dari Rp 10 ribu sampai jutaan rupiah. Umumnya mereka berburu adenium dan aglaonema.
Dia sendiri tidak begitu menarget tingkat penjualan, karena baginya merawat tanaman hias adalah kesenangan yang harus dilakukan.
“Kalau mau melayani dari luar pulau juga banyak, tapi repot pengirimannya. Sekenanya saja, makanya yang datang dari Kudus, Jepara, Demak, dan Semarang,” katanya.
Baginya merawat tanaman hias layaknya berinteraksi kepada sesama manusia.
Tanaman hias sebagai entitas makhluk Tuhan diberlakukannya secara apik.
Pada beberapa kesempatan dia semacam merasakan tanaman hias koleksinya enggan berkembang saat beberapa hari ditinggal pergi.
“Mereka juga butuh ditemani, dan dirawat dengan baik. Kalau ditinggal pergi tanaman tersebut seperti merindukan,” katanya.
Selama bertahun-tahun melunasi hobi sebagai pecinta tanaman hias membuatnya paham bahwa tanaman juga harus diberikan asupan kasih saying.
Dari situ tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan subur. Implikasi positif yang didapatkannya yaitu rasa senangnya akan muncul dengan melihat tanaman yang indah.
Juga, jiwa nabatinya akan terus terasah.
| Pelayanan Kecamatan Dawe di Lereng Muria Disidak Komisi A DPRD Kudus |
|
|---|
| 38 Pejabat Eselon III, IV sampai Pejabat Administrator Dilantik di Pendopo Kudus |
|
|---|
| Disdikpora Kudus Alokasikan Rp190 Juta Perbaiki Atap Kelas SDN Terangmas |
|
|---|
| Masan Ketua DPRD Kudus: Jangan Sampai Ada Ruang Kelas Dikosongkan Karena Atap Mau Roboh |
|
|---|
| Gus Rozin Dorong Bupati Kudus Segera Terbitkan Perbup Pesantren |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.