Berita Kesehatan
Jangan Sepelekan Keputihan, Bila Sudah Kronis Bisa Pengaruhi Kesuburan
Hampir semua perempuan usia reproduktif terlebih yang sudah aktif secara seksual akan mengalami keluhan keputihan.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: rival al manaf
Keputihan patologis juga menjadi momok bagi pasutri yang sedang menjalani program hamil.
Kuman penyebab terjadinya keputihan menyebabkan radang pada mulut rahim (serviks) sehingga dapat berbahaya bagi sperma yang akan melewatinya, terutama jika spermanya sendiri mengalami masalah.
"Pada keputihan yang kronis, dapat mengubah kadar asam dalam vagina, yang bisa menyebabkan masalah kesuburan dan menggagalkan proses pembuahan dan kehamilan," terang Nurul.
Sperma yang hendak membuahi dapat mati akibat tingkat keasaman di liang vagina.
Hal tersebut dapat mengakibatkan proses pembuahan gagal, dan potensi kehamilan pun tidak dapat dilaksanakan.
Selain tentang keputihan, dr. Nurul juga menjelaskan berbagai mitos dan kepercayaan salah kaprah diluaran juga menambah masalah keputihan.
Vagina yang harus keset atau kering sampai dengan permintaan vagina disempitkan.
Rugae atau lipatan dinding vagina akan berkurang seiring dengan pertambahan usia dan jumlah persalinan pervagina.
"Keset akan terjadi justru jika lendir vagina jumlahnya menurun, yang artinya pertahanan alamiah vagina berkurang, sehingga kebiasaan mencuci vagina terlalu sering justru menjadi bumerang bagi perempuan itu sendiri," terangnya.
Untuk itu ia mengimbau perempuan agar tidak terlalu sering mencuci vagina dengan sabun pembersih kewanitaan.
Selain tentang keset, ada pula mitos soal sempit adalah pengertian salah kaprah, yang dimaksud adalah kemampuan otot dasar panggul dalam berkontraksi.
Kemampuan ini dipengaruhi berbagai faktor antara lain hormon, berat badan, kehamilan dan ada tidaknya riwayat trauma/perlukaan daerah panggul.
Senam otot dasar panggul dapat dikerjakan untuk para perempuan di atas usia 30 tahun untuk memperkuat otot.
"Kesehatan vagina cukup dijaga kebersihannya dengan menjaga tetap kering dan tidak lembab," terang dr. Nurul.
Untuk menjaga kesehatan vagina, caranya pun cukup sederhana, seperti mengeringkan setelah membasuh area kewanitaan setelah ke kamar mandi, tidak perlu harus selalu mencuci dengan sabun antiseptik kewanitaan.
Terlalu sering mencuci dengan sabun antiseptik sebaiknya dihindari karena menjadi salah satu penyebab terjadinya keputihan karena matinya flora normal akibat antiseptik tersebut.
Kesehatan vagina yang optimal juga akan menunjang keberhasilan bagi pasutri yang sedang menjalani program kehamilan baik yang alamiah ataupun berbantu.
(arh)
Dokter Spesialis Syaraf di Banyumas Ini Ungkap Manfaat Terapi Sel Punca bagi Pasien Stroke |
![]() |
---|
10 Kelainan Sex Parafilia yang Bisa Diidap Pria dan Wanita: Puas Dilakban |
![]() |
---|
5 Manfaat Padel, Olahraga Seru yang Sedang Hits: Harus Punya Skill Tenis? |
![]() |
---|
7 Buah Cepat Naikkan Gula Darah, Terlihat Sehat tapi Penderita Diabetes Wajib Waspada |
![]() |
---|
Apa Itu Febris, GEA dan Abdominal Pain? Penyakit Dara Arafah Bocor: Kok Bisa Ya Dibilang Cuma? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.