Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Kekeringan di Grobogan: Warga Berburu Tetesan Air Asin di Sungai Kering, Rela Antre demi Bisa Mandi

Warga Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilanda kekeringan.

Shutterstock
Ilustrasi Kekeringan 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Warga Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilanda kekeringan.

Sudah hampir dua bulan warga mengalami krisis air akibat kemarau.

Sumur tadah hujan yang menjadi sumber air andalan sudah kering kerontang.

Baca juga: Pekerja Bangunan Asal Grobogan Tewas Tertimbun Longsor di Gatot Subroto Semarang

Demikian juga dengan sungai setempat yang telah gersang.

Desa Geyer adalah salah satu permukiman terpencil di Kabupaten Grobogan yang menjadi langganan kekeringan saat kemarau.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari, desa yang dihuni oleh 5.800 jiwa ini bersandar pada sumur tadah hujan.

mengantre mengangsu air dari belik di sungai yang mengering
Warga Desa Geyer, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengantre mengangsu air dari belik di sungai yang mengering, Selasa (18/7/2023) sore.

Selain itu, mereka juga bertumpu pada pasokan air dari sungai setempat.

Selama ini, Desa Geyer memang tidak terakses pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Terlebih lagi, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tak menyasar Desa Geyer lantaran minim kandungan air.

Kondisi pun memprihatinkan saat hujan tak lagi mengguyur pedesaan di kawasan hutan ini.

Mereka benar-benar berada dalam situasi terpuruk akibat darurat air bersih.

Para warga kurang mampu harus bersusah payah berburu tetesan air dari dasar sungai yang mengering.

Tanah tandus itu pun mereka gali seukuran tong sampah dengan harapan muncul cadangan air.

Selasa (18/7/2023) sore, puluhan warga Desa Geyer mengantre air di depan beberapa kubangan yang telah digali dari dasar sungai kering itu.

Rongga-rongga di dasar sungai itu biasa disebutnya dengan nama "belik".

Di alur sungai yang gersang itu, warga sudah membuat sejumlah belik yang menampung resapan air sungai itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved