Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Beginilah Cara Warga Karangbener Kudus Mengenang Leluhur Desa, Mulai Gelar Kenduri Hingga Kirab

Sosok Mbah Singo Wijoyo Kusumo dipercaya sebagai cikal bakal Desa Karangbener yang setiap tahun pada bulan Muharam diperingati dengan upacara haul.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Warga Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus membawa gunungan berisi hasil bumi saat kirab dan kenduri peringatan haul Mbah Singo Wijoyo Kusumo dari lapanga desa menuju Makam Mbah Singo Wijoyo, Minggu (30/7/2023). 

Selain itu sosok leluhur itu juga dipercaya memiliki kesaktian luar biasa.

“Mbah Buyut itu bisa menjinakkan hewan, konon juga bisa berbicara dengan hewan,” kata Saiful Huda.

Peringatan yang digelar setiap tahun ini merupakan bagian dari upaya warga desa mengingat dari mana mereka berasal.

Mbah Singo Wijoyo Kusumo sebagai sosok yang dipercaya sebagai cikal-bakal desa, sudah selayaknya dihormati dan diperingati oleh warga setempat.

Kepercayaan atas leluhur desa ini digambarkan oleh Clifford Geertz sebagai danyang dalam karyanya Agama Jawa

Baca juga: Puluhan Relawan Gabungan Terjun Aksi Resik-resik Sungai Dawe Kudus

Ketika masih berupa sosok manusia, danyang datang ke desa selagi masih berupa hutan belantara, membersihkannya serta membagi-bagi tanah kepada para pengikutnya, keluarganya, teman-temannya dan ia sendiri menjadi Kepala Desa (Lurah) yang pertama.

Sesudah meninggal, dia biasanya dimakamkan di dekat pusat desa dan makamnya lalu menjadi punden.

Danyang juga dipercaya terus memperhatikan kesejahteraan desanya.

Danyang merupakan bagian dari makhluk halus.

Namun keberadaannya dipercaya memiliki daya magis untuk melindungi warga desa.

Sedangkan berdasarkan Cerita Rakyat di Jawa Tengah: Pemetaan Sastra di eks-Karesidenan Pati yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah 2017 menyebutkan bahwa asal-usul Desa Karangbener merupakan bagian dari realistic tales. 

Kisahnya bermula saat Ki Ageng Bendokerep mengutus muridnya Putut Karangjoyo untuk membantu menumpas gerombolan Ki Suro Srenggi yang telah merampas harta kekayaan Kesultanan Pajang dan membawa lari Raden Ayu Srimpi.

Motif yang terdapat dalam cerita tersebut berkenaan dengan penamaan desa.

Ki Ageng Bendokerep memberi nama Desa Karangbener untuk mengenang Putut Karangjoyo yang tewas membela kebenaran. (*)

Baca juga: Sehari Ini Ada 3 Kejadian Kebakaran di Karanganyar, Semua Adalah Lahan Kosong, Ini Data Rincinya

Baca juga: Nota Kesepakatan KUA PPAS APBD 2024 Ditandatangani, Bupati Blora: Ini Tahun Ketiga RPJMD 2021-2026

Baca juga: 3 Desa di Karanganyar Belum Miliki Kades Definitif, Termasuk di Gedongan Karena Dicopot Jabatannya

Baca juga: Ikuti Konsolidasi PDIP di Ambarawa, Tuti N Roosdiono: Target Kami Menang Spektakuler di Pemilu 2024

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved