Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Inilah Sosok Arya Wedakarna Anggota DPD RI Sebut Video Bakso A Fung Singgung Umat Hindu

Sosok anggota DPD RI Arya Wedakarna jadi perbincangan setelah menyebut umat Hindu tersinggung dengan video Bakso Afung menghancurkan mangkok.

Editor: rival al manaf
Instagram/aryawedakarna - Instagram/joviadhiguna
Nasib gerai Bakso A Fung di Bandara Ngurah Rai terancam ditutup usai hancurkan alat makan pasca kasus Jovi Adhiguna 

Arya Wedakarna Suyasa mengatakan jika tindakan yang dilakukan Bakso A Fung terkait penghancuran piring dan mangkok menyinggung umat Hindu.

Namun setelah dicek mengenai perizinan, Bakso A Fung ternyata belum memenuhi izin usaha di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Ternyata Bakso A Fung yang ada di lokasi domestik Airport belum memenuhi izin NIB di sistem Pemkab Badung," katanya, seperti dikutip dari Instagram resminya.

Arya Wedakarna Suyasa melanjutkan, pihaknya akan mempertimbangkan kembali izin kontrak gerai bakso tersebut untuk tidak diperpanjang karena telah menyinggung umat Hindu.

Banyak investor yang tertarik untuk menggantikan lokasi di mana gerai Bakso A Fung berada.

Arya Wedakarna Suyasa meminta seluruh kantin di bandara menyediakan menu nasi babi guling untuk keberpihakan kepada peternak babi.

Lebih lanjut ia meminta agar Polres Bandara memproses hukum dengan memanggil pihak manajemen Bakso A Fung.

Ia juga meminta kepada pihak bandara untuk segera mengeluarkan surat edaran.

Yakni agar tidak ada lagi video-video liar yang beredar mengatasnamakan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Mulai hari ini, semua tenant/perusahaan di airport Bali tidak diizinkan membuat konten-konten dan menyebarkan, kecuali atas izin manajemen airport Bali," tulisnya.

Terkait hal ini, Bakso A Fung kembali membuat respons via akun Instagram @basoafungbali.

Bakso A Fung meminta maaf atas video yang disebut telah menyinggung.

"Dengan segala hormat dan kerendahan hati, kami management A Fung Baso Sapi Asli menghaturkan permohonan maaf atas visualisasi video yang telah kami unggah pada tanggal 19 Juli 2023," tulisnya.

"Kami mohon maaf jika visualisasi video kami telah menyinggung saudara-saudara kami, khususnya masyarakat di Pulau dewata Bali," imbuhnya.

Bakso A Fung juga mengatakan bahwa mereka sangat menghormati keberagaman di Indonesia dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dengan konten yang akan ditampilkan di masa mendatang.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved