Pemilu 2024
Airlangga Tegaskan Tak Dukung Anies Baswedan, Pilihan hanya Prabowo Atau Ganjar Pranowo
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut partainya memiliki pilihan yang sempit di pilpres 2024, yakni hanya mendukung Prabowo Subianto atau Ga
Hal itupun disebut-sebut menjadi sinyal positif bagi PDI Perjuangan untuk menjalin kerja sama dengan Golkar. Bahkan, sejumlah elite PDI Perjuangan menyebut partai besar itu bakal segera merapat untuk turut mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.
Lirik Prabowo
Meski demikian, tingginya elektabilitas bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai membawa aroma yang menarik di kalangan partai politik (parpol) lain. Usai Partai Bulan Bintang (PBB) mendeklarasikan dukungan ke Prabowo, Partai Golkar pun tampaknya mulai melirik Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut.
Hal itu lantaran Prabowo memiliki kans yang cukup besar memenangkan pilpres 2024 dengan tingginya elektabilitas yang dimiliki. Hal itu diyakini membuat Golkar kepincut dan mulai merapatkan barisan menyambut Prabowo sebagai capres.
"Keputusan memilih Prabowo menurut saya yang menjadi pertimbangannya, pertama tingginya hasil survei yang menempatkan Prabowo dalam 2 atau 3 bulan terakhir ini sangat tinggi," kata pengamat politik Universitas Padjadjaran, Idil Akbar, Rabu (2/8).
Menurut dia, Partai Golkar saat ini sudah sadar bahwa Airlangga Hartarto selaku ketum tidak memiliki kans yang cukup untuk memenangkan pilpres. Maka dari itu, partai berlambang pohon beringin tersebut mulai melakukan berbagai macam manuver ke beberapa parpol untuk berkoalisi.
"Golkar sadar harus berkoalisi dengan partai lain yang memiliki kekuatan yang cukup seperti Gerindra untuk memenangkan pilpres," tuturnya.
Idil menyatakan, potensi Partai Golkar juga semakin meningkat jika benar-benar merapat ke Gerindra untuk mengusung Prabowo. Hal tersebut lantaran elektabilitas dan popularits Prabowo yang terus meningkat dalam beberapa hasil survei.
"Dalam hal itu pertimbangannya adalah bahwa Prabowo memiliki kans besar dalam berkompetisi di Pilpres 2024," jelasnya.
Adapun, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru yang dilakukan 3-15 Juli 2023. Hasilnya, Prabowo mendapat elektabilitas 52 persen, sedangkan Ganjar 41,6 persen. Jarak elektabilitas kedua tokoh ini mencapai dua digit yakni 10,4 persen.
"Pada survei Juli 2023, ketika kami tanya responden bila ada dua capres yang maju, yaitu Prabowo dan Ganjar, siapa yang akan dipilih? Hasilnya Prabowo 52 persen versus Ganjar di 41,6 persen. Yang menyatakan tidak tahu atau rahasia sekitar 6,4 persen," kata Direktur LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, Senin (31/7). (Tribunnews/Taufik Ismail/Sri Juliati/tribun jateng cetak)
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.