Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lipsus Tribun Jateng

Strategi Pemkab Batang Atasi Dampak El Nino: Pengairan Bergilir Hingga Sedot Sungai Sambong

Luas tanam di bulan ini 2.300 hektare, sedangkan secara komulatif selama Januari hingga Juli 2023 mencapai 21 ribu hektare di Kabupaten Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Para petani di Desa Sawahjoho, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang sedang melakukan menanam padi, beberapa waktu lalu. 

Lebih lanjut, saat ini sejumlah lahan masih memasuki masa tanam 2, jika melihat waktunya seharusnya sudah panen raya di akhir Juli 2023, namun nyatanya masih pembungaan. 

“Maka pola yang diterapkan adalah pengairan bergilir karena stok air yang tersisa 680 liter per detik, yang dioptimalkan mampu mengairi padi yang masih pembungaan, sehingga akhir Agustus 2023 sudah bisa panen raya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Karanggeneng, Kunasir mengatakan, ada dua sungai yang selama ini mengairi 40 hektare lahan pertanian. 

“Walaupun ada Sungai Sendang dan Karanggeneng, tapi rawan terjadi kekeringan kalau selama Agustus tidak turun hujan."

"Biasanya aliran lancar, sekarang agak tersendat,” ujarnya.

Baca juga: Kampung Hijrah Desak Aparat Penegak Hukum Tegas ke Pendemo PLTU Batang, Ini Alasannya

Selain rawan kekeringan, permasalahan lain yang rawan dialami oleh petani yakni timbulnya hama wereng dan tikus, sehingga mengoptimalkan obat pemusnah hama.

"Untuk hasil panen saat kemarau diperkirakan 6,5 hingga 7 ton tiap hektare," imbuhnya.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengelola Air Kedungdowo Kramat, Wuryanto menambahkan, untuk stok air di Bendungan Kedungdowo yang tinggal 680 liter per detik tidak bisa mengairi 1.176 hektare sawah.

Karena secara normal kebutuhan irigasi sebesar 1.500 liter per detik.

“Ini rawan sekali, kalau sampai akhir bulan tidak turun hujan, sementara debit air makin menurun, dikhawatirkan pasokan air tidak sampai bawah."

"Lahan di wilayah atas seperti Sambong 1 - 3 masih bisa panen raya, tapi di bawah seperti Depok dan Tegalsari sangat kritis karena kekurangan air,” terangnya.

Langkah yang diambil yaitu menyedot air dari Sungai Sambong, dimasukkan aliran sekunder Sambong, untuk mengairi sawah-sawah yang rawan kekeringan.

“Rencananya untuk mengairi Sambong, Klidang Lor, Klidang Wetan, Depok, dan Tegalsari serta diharapkan Agustus bisa panen raya dengan target 6 - 7 ton per hektare,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Kirab Sedekah Bumi Desa Plesungan Gondangrejo Karanganyar Kembali Digelar Pasca Pandemi Covid-19

Baca juga: Kirab Budaya Harlah ke-18 Permadani Kabupaten Wonosobo, Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Daerah

Baca juga: Nasib Pria Pengangguran Nyamar Jadi Polisi, Bahkan Ikut Tilang Pelanggar Lalu Lintas

Baca juga: Kali Pertama di Gelar di Soloraya, IIMS Motobike Show dan Music Sukses Sedot Peminat

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved