Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Atasi Kekeringan Tahun Ini, BPBD Demak Siapkan Anggaran Cukup Besar Hingga Puluhan Juta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak siapkan anggaran Rp 99398900 untuk 332 tangki air berkapasitas 5000 liter

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
Caption : KEKERINGAN - Suasana lahan pertanian yang mengelamai kekeringan di daerah Magunjiwan Kabupaten Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak siapkan anggaran Rp 99398900 untuk 332 tangki air berkapasitas 5000 liter untuk mengantisipasi bencana kekeringan tahun 2023.

Mengacu pada data BPBD Demak, ada sebanyak 59 desa dari 14 Kecamatan di Kanupaten Demak yang diprakirakan akan mengalami kekeringan di musim kemarau tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Kabuapten Demak, Suprapto menyampaikan sampai saat ini BPBD telah mendistribusikan 85 tanki air bersih di 14 Desa yang sudah terdampak kekeringan.

Menurutnya bahwa kebutuhan air bersih ataupun pelaksaan pendistribusian air bersih tergantung dari kondisi desa, meskipun pihaknya sudah melakukan pemetaan desa rawan kekeringan di wilayah Kabupaten Demak.

“Kami melihat dari situasi keadaan desa, misalnya hari ini kami targetkan 6 tanki tapi setelah melihat kondisi dan situasi di lapangan sehingga kita menambah suplainya,” kata Suprapto kepada Tribunjateng, Rabu (9/8/2023).

Dia menambahkan bahwa di tahun ini, ada pertambahan jumlah desa yang akan mengalami kekeringan.

Ia menjelaskan untuk saat ini saja, ketersediaan air di kantor BPBD sudah mulai menipis.

“Kalau seperti ini saya perkirakan kemungkinan bisa bertambah, karena juga situasi keadaan yang sudah beberapa bulan nggak ada air, di kantor kami sendiri yang sebelumnya nggak pernah terjadi pemacetan sumur artetis saya namun di tahun ini mengalami kemacetan karena paralonnya udah nggak nyampe ke air,” terangnya.

Mewaspadai adanya pertambahan desa rawan kekeringan, BPBD Kabupaten Demak harus lebih banyak menganggarakan untuk mencukupi kebutuhan desa rawan kekeringan.

“Jadi 58 desa itu perkiraan dari BPBD ya, nanti kami juga melihat dari 58 desa itu mengalami kekurangan semua, kami juga mengalami kekurangan anggaran dan jumlah droping,” ungkapnya.

Dengan ada pembengkekaan anggaran kata Suprapto, pihaknya akan memaksimalkan serapan anggaran dari BUMD hingga dana CSR.

“Kalau semakin banyak, kami berusaha untuk mencukupi, mengikat BUMD, BUMN dan pengusaha guna mencari dana CSR untuk pemenuhan kebutuhan masyrakat,” jelasnya.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Demak yang mengalami kekeringan lanjut kata dia, kebanyakan sumber mata airnya dari sungai.

“Sungai yang dari saluran kedungombo kan di tutup untuk perbaikan saluran-saluran, sehingga sungai-sungai mengalami asat dan Pamsimasnya nggak bisa ngambil air,” bebernya.

Dia juga menjelaskan puncak kemarau tahun 2023 ini nanti sampai dengan akhri Bulan Agustus 2023.

“Perkiraan puncak kemarau itu dari BMKG sampai dengan akhir bulan Agustus, tapi kemungkinan perkiraan bisa berubah,” tutupnya. (ito)

Baca juga: Sinopsis dan Pemain Drakor Moving Tayang 9 Agustus, Ketika Siswa Biasa Punya Kemampuan Luar Biasa

Baca juga: Kompak dan Gotong Royong, Pesan Atikoh Ganjar Saat Lepas Kontingen Jateng ke Rainas XII

Baca juga: Goes To School di SMA Nahdlotusy Syuban, Polwan Demak Ajak Pelajar Bijak Bermedsos

Baca juga: Jelang Pilkades Serentak, Polres Tegal Gelar Pelatihan Pengendalian Massa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved