Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

6 Kecamatan di Sragen Kekeringan, Distribusi Air Bersih Mulai Digelar

Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengalami kekeringan.

Dol PMI Sragen
Palang Merah Indonesia Kabupaten Sragen mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah terdampak kekeringan. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengalami kekeringan.

Kekeringan itu dialami enam kecamatan dengan 12 desa dan 26 dukuh.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat dropping pertama dilakukan pada (19/7) ke dua dukuh di dua desa dan dua kecamatan.

Baca juga: 124 Desa di Blora Alami Kekeringan dan Kelangkaan Air Bersih Karena Musim Kemarau  

Kasi Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Sragen, Giyanto mengatakan enam kecamatan yang terdampak kekeringan diantaranya Kecamatan Sumberlawang, Mondokan, Miri, Tangen, Gesi dan Jenar.

Giyanto menyebut dari enam kecamatan ini, Kecamatan Sumberlawang merupakan kecamatan yang paling parah dampak kekeringannya.

"Ada enam kecamatan dengan 12 desa dan 26 dukuh sementara ini yang terdampak kekeringan. Dari enam kecamatan ini paling parah Sumberlawang," kata Giyanto kepada Tribunjateng.com.

Dropping air bersih pertama kali pada (19/7) di Desa Dukuh Kecamatan Tangen dengan kapasitas tangki 10.000 dan Desa Ngargosari Kecamatan Sumberlawang dengan tangki 10.000.

Data yang dihimpun dari BPBD, dropping air bersih terbanyak memang di Kecamatan Sumberlawang.

Giyanto menyebut sejauh ini sudah melakukan dropping 154 tangki dengan 770.000 liter.

Giyanto mengatakan tidak bisa memperkirakan hingga kapan droping air bersih terus dilakukan.

Pihaknya terus menunggu informasi dari BMKG hingga kapan kekeringan ini berlangsung.

"Belum tau (prediksi kekeringan) sampai kapan. Masih menunggu info dari BMKG," tandasnya.

Sementara itu, dropping air bersih tidak hanya dilakukan BPBD. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sragen juga melakukan dropping air di sejumlah titik kekeringan di Sragen.

Berbeda dengan BPBD yang mendistribusikan air dengan kapasitas 5.000 liter, PMI mendistribusikan air bersih 8.000 liter sekali berangkat.

Ketua PMI Kabupaten Sragen, Ismail Joko Sutrisno mengatakan pihaknya melakukan distribusi air bersih pertama kali pada (25/7/2023) di Desa Dukuh, Kecamatan Tangen.

Baca juga: Kekeringan di Kalikayen Kabupaten Semarang, Warga Jalan 1 Km Agar Bisa Mandi, Cuci Baju dan Masak

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved