Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mahasiswa Baru Unnes Laksanakan Tes Urin, Bila Positif Narkoba Harus Siap Dikeluarkan atau Mundur

Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan melakukan tes urin bebas narkoba bagi seluruh mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Suasana arak-arakan mahasiswa baru selepas upacara di Lapangan Prof. Dumadi, Kampus Univesitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang menuju fakultas masing-masing pada Kamis (17/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan melakukan tes urin bebas narkoba bagi seluruh mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024.

Mahasiswa yang hasil urin menunjukkan hasil positif mengonsumsi narkoba, maka harus siap keluar atau mengundurkan diri.

Disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unnes, Prof. Dr. Zaenuri, M.Si., Akt., tes urin dilakukan untuk mencegah adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus.

Unnes menerima mahasiswa baru sekitar 11.000 akan dicek urin pada September mendatang.

"Mahasiswa baru yang kami terima pada periode ini kurang lebih jumlahnya 11.000 mahasiswa akan kami cek urine semua, kami tes narkoba pada September," terang Prof. Zaenuri pada Tribun Jateng, Sabtu (19/8/2023).

Sejauh ini, belum diketahui ada mahasiswa Unnes yang positif narkoba, namun bila ditemukan positif narkoba, mahasiswa tersebut harus mengundurkan diri dari kampus atau bersedia dikeluarkan oleh pihak kampus.

Diakui oleh Prof. Zaenuri, kebijakan tes urin, namun sejak 2020 sejak pandemi virus corona, sempat berhenti karena perkuliahan dilakukan secara dalam jaringan (daring).

Selama pelaksanaan tes urin tersebut, belum pernah ditemukan mahasiswa yang positif narkoba,

Namun mereka telah menyetujui pernyataan bebas narkoba dan siap keluar dari kampus bila terbukti mengonsumsi narkoba.

Tak hanya itu, Unnes juga memberikan materi tentang pelecehan seksual. Zaenuri ingin kampusnya bebas dari para pelaku dan predator kekerasan seksual.

Pada momen PPKMB 2023, pihaknya juga memberikan materi pelecehan seksual.

Hal tersebut karena kadang terjadi kontradiksi misal para mahasiswa ada yang saling memandang kalau suka sama suka tidak apa-apa, tapi ternyata ada yang tidak suka, itu masuk pelecehan.

"Itu yang harus kita ingatkan sejak awal, bahkan dosen pun demikian, bila maksudnya bercanda dan ada yang tidak berkenan, bisa menjadi pelecehan," imbuhnya.

Terkait kasus mahasiswa yang menjadi Ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unnes yang dituduh melakukan pelecehan seksual namun prosesnya lambat, Prof. Zaenuri mengatakan pihaknya telah memproses aduan tersebut melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).

Seluruh laporan diproses dan dilakukan penyidikan, untuk kemudian bisa diambil putusan.

Memang ia akui proses tersebut membutuhkan waktu sehingga dianggap oleh pihak korban proses berjalan lambat.

"Namun saya sudah menandatangani surat pengunduran diri dari terduga pelaku, terkait karena kasus ini atau bukan, saya tidak tahu," ungkapnya.

Ia juga menjamin penerimaan mahasiswa baru Unnes bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Terlebih dengan hadirnya Fakultas Kedokter (FK) Unnes yang menerima mahasiswa angkatan pertama tahun ini, pihaknya memastikan tidak ada praktik KKN berlangsung dari proses pendaftaran hingga penerimaan.

Apabila ada pihak di luar yang mengaku mendapat kenalan pimpinan maupun pihak Unnes, menurutnya setiap pihak boleh memiliki klaim mereka.

"Sering ada yang bilang kenalan pimpinan Unnes atau memiliki orang dalam Unnes, silakan saja, tapi kami menjamin tidak ada praktik tersebut di sini," tegasnya.

Tahun ini Unnes membuka 11 program studi (prodi) baru yang dibuka tahun ini.

Kuota kedokteran kami terima 50 mahasiswa sesuai aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Meskipun terdapat angka pendaftar mencapai 1.500, hanya 50 kandidat terbaik yang berkesempatan menjadi mahasiswa perdana FK Unnes.

"Sejak awal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah wanti-wanti jangan sampai kasus Unila terjadi di tempat lain," tegasnya. (arh)

Baca juga: Senjakala Swalayan Legend Moro Purwokerto, Ratusan Karyawan Terancam PHK

Baca juga: Detik-detik Supri Tewas Ditikam saat Lerai Perkelahian di Hiburan Dangdutan 17-an Mojoagung Pati

Baca juga: RSUD Kardinah Kota Tegal Hadirkan Laboratorium Klinik Gawe Seneng dengan Pelayanan Unggul

Baca juga: Polisi Bersepeda Kecelakaan Ditabrak Minibus, Luka Berat hingga Tak Sadarkan Diri

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved