Berita Semarang
Aksi Topo Pepe Buruh di Balaikota Semarang: Desak Wali Kota Tetapkan UMK 2026 Penuhi KHL
Wali Kota Semarang segera menetapkan UMK dan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) Tahun 2026 dengan nilai yang mampu memenuhi kebutuhan hidup.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSP KEP), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta Aliansi ABJaT menggelar aksi Topo Pepe di depan Balaikota Semarang, Jalan Pemuda, Kamis (6/11/2025).
Aksi ini dipimpin Ahmad Zainudin, pegiat buruh Kota Semarang, sebagai bentuk keprihatinan sekaligus desakan agar Wali Kota Semarang segera menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) Tahun 2026 dengan nilai yang mampu memenuhi kebutuhan hidup layak.
Dijelaskan, aksi tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang dinilai belum berpihak kepada kaum buruh.
Baca juga: Buruh Jawa Tengah Tuntut UMP 2026 Naik Jadi Rp3.070.000
Pihaknya juga menyoroti upah minimum Kota Semarang masih menjadi yang terendah di antara kota-kota metropolitan di Indonesia.
"Kondisi kemiskinan saat ini tidak bersifat tetap atau permanen untuk selamanya. Ini menunjukkan adanya harapan dan kemungkinan bahwa situasi kemiskinan dapat berubah atau diatasi seiring waktu dan upaya. Untuk itu buruh menuntut Wali Kota untuk melakukan terobosan kebijakan perburuhan," ungkapnya.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang, Sutrisno menyatakan kewenangan penetapan upah minimum masih bergantung pada kebijakan pemerintah pusat.
"Di regulasi, kebijakan upah minimum dan upah sektoral ditentukan oleh pusat. Jadi kami menunggu arahan dari pusat agar tidak melampaui kewenangan," kata Sutrisno.
Ia menambahkan, Dewan Pengupahan Kota Semarang saat ini masih melakukan rapat pembahasan awal mengenai draf UMK 2026.
"Kami belum bisa memperkirakan kenaikan berapa persen. Kami berdoa semoga pemerintah juga memberikan yang terbaik," ungkapnya.
Baca juga: Tuntut Kenaikan 41,5 Persen! Buruh Desak UMP Jawa Tengah 2026 Jadi Rp3 Juta Sesuai KHL
Mengenai aksi Topo Pepe yang dilakukan di depan Balaikota, ia menanggapi singkat.
"Jadi saya ikut berdoa saja. Semoga apa yang diharapkan, dikabulkan dan diberi jalan kemudahan itu semua.
Prinsipnya, bahwa sesiapapun memberi rezeki orang lain lebih banyak, lebih baik, saya kira pahalanya juga dilipatgandakan," imbuhnya. (idy)
| Yuk Coba Naik Bus Listrik Trans Semarang, Gratis Selama 2 Pekan, Ini Rutenya |
|
|---|
| Bus Listrik Trans Semarang Ditarget Beroperasi Mulai 2026, Wali Kota Ajukan Persetujuan Pembiayaan |
|
|---|
| 31 Sekolah Ikut Meriahkan Lomba dan Expo SD Kristen Shalom Semarang 2025 |
|
|---|
| Wamendikti Tekankan Pentingnya Sinergi Vokasi dan Pemda Dorong Inovasi Berkelanjutan |
|
|---|
| Mal Pelayanan Publik Kota Semarang Akan Pindah ke Gedung Juang Tahun Depan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251106_Buruh-Serikat-Pekerja-di-Semarang_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.