Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

3 Siswa SMP Jadi Tersangka Penyiraman Air Keras 6 Pelajar di Jakarta Utara

Tiga pelajar SMP di Jakarta Barat ditetapkan sebagai tersangka setelah menyiram air keras enam pelajar lain.

istimewa
Ilustrasi air keras (Shutterstock). 

"Para pelaku naik motor berboncengan tiga dengan posisi pelaku MM yang mengendarai, pelaku IA di tengah dan pelaku VG di belakang," lanjutnya.

Saat mereka melintas di dekat Bundaran Kamal, ketiganya melihat rombongan korban yang sedang naik mobil bak terbuka.

Mengira korban adalah kelompok W, VG menginstruksikan MM agar mengendarai motor pelan-pelan lalu dia menyiramkan air keras yang telah dipersiapkan sebelumnya ke arah para korban.

"Tapi ternyata, ketika dia (VG) melemparkan air keras, objeknya random (bukan kelompok W), sasarannya menjadi random," ucap Gidion.

Pergeseran

Kriminologi Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala menyoroti peristiwa ini.

Modus tawuran antar pelajar beralih, yang bermula "senjatanya" adalah celurit atau lain hal, kini berganti air keras.

Dia menyadari bahwa tawuran tetap saja terjadi di sejumlah titik sudah banyak mendapatkan kajian dan intervensi dalam bentuk program hingga kegiatan dari sejumlah stakeholder.

Setidaknya ada tiga hal yang menurut Adrianus menjadi faktor pendorong modus tawuran pelajar terus berubah dan berkembang.

Pertama, adalah kemunculan media sosial. Sekarang, tidak sedikit dari mereka tergabung dalam sebuah grup WhatsApp lalu merencanakan tawuran dengan kelompok lain.

"Dalam hal ini, pihak kepolisian berada satu atau dua langkah di belakang karena mereka tidak masuk di dalam grup WhatsApp tersebut," ujar Adrianus.

Kedua, yakni adanya tawuran dengan kendaraan bermotor.

Adrianus menyadari ini bukan hal baru.

Menurut dia, rendahnya uang muka untuk memiliki kendaraan roda dua patut diduga menjadi salah satu pendorong terjadinya tawuran dengan motor.

"Dengan semakin mudahnya kendaraan bermotor dimiliki oleh keluarga-keluarga, bahkan dengan down payment Rp 500.000 saja sudah bisa bawa motor, maka hampir menjadi suatu kepastian bahwa tawuran tanpa motor itu rasanya tidak cocok," kata Adrianus.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved