Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Guyang Cekathak, Kemarau Panjang dan Ritual Doa Minta Hujan Khas Warga Lereng Gunung Muria

Warga lereng Gunung Muria turut wilayah Desa Colo, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus memiliki tradisi budaya bernama 'Guyang Cekathak'.

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Muhammad Olies

"Tradisi budaya ini juga bisa diartikan sebagai kegiatan istighosah, mohon kepada Allah SWT untuk minta hujan pada musim kemarau. Tahun ini dilakukan pada September," ujar dia. 

Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria, Mastur menambahkan, Jumat Wage pada September atau Oktober diyakini sebagai puncak dari musim kemarau. 

Sehingga dipercaya menjadi waktu yang pas untuk melaksanakan tradisi tersebut. 

Guyang Cekathak ini bentuk lain dari pelaksanaan salat Istisqa yang biasa dilaksanakan kaum Muslim untuk meminta diturunkan hujan.

Masyarakat lereng Gunung Muria memakai tradisi Guyang Cekathak sebagai lantaran untuk meminta hujan. Di dalamnya diselipi kegiatan keagamaan dan doa minta hujan layaknya doa setelah pelaksanaan salat Istisqa.

"Untuk kegiatan menabur cendol dawet menegaskan bahwa setelah pelaksanaan tradisi budaya, diharapkan bisa diberikan hujan yang cukup," ucapnya. 
 
Pengurus yayasan menggandeng masyarakat umum, pedagang, tukang ojek, hingga peziarah dalam pelaksanaan Guyang Cekathak

Sebagai bentuk mengakrabkan pengurus yayasan dengan masyarakat Gunung Muria tanpa terkecuali. 

"Kita sebagai generasi bangsa berupaya melestarikan setiap tradisi budaya. Termasuk tradisi budaya Guyang Cekathak," tuturnya. (Sam)
 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved