Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed

Mahasiswa Unsoed Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Selulosa Untuk Atasi Permasalahan Limbah Jagung

Limbah jagung adalah hasil sampingan dari tanaman jagung yang umumnya berupa  tongkol, kulit, dan  batang jagung.

Editor: Editor Bisnis
Istimewa
Lolos Pendanan Riset Pkm-Re: Mahasiswa Unsoed Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Selulosa Untuk Atasi Permasalahan Limbah Jagung 

TRIBUNJATENG.COM - Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan di Indonesia yang  mempunyai nilai strategis dalam pemenuhan swasembada pangan. Selain itu, jagung juga telah digunakan untuk beragam kebutuhan lain seperti bahan pakan ternak, bahan baku industri, dan pembuatan bioenergi terbarukan. Potensi pemanfaatan yang besar membuat jagung menjadi salah satu komoditas yang tetap dibudidayakan dalam skala besar hingga saat ini. Salah satu sentra budidaya jagung di Kabupaten Banyumas adalah Kecamatan Sumbang. Merujuk pada data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas pada tahun 2022, diketahui bahwa Kecamatan Sumbang memiliki luas panen tanaman jagung yakni sebesar 1.721,50 ha dengan produktivitas mencapai 11.689 ton. Hal tersebut menempatkan Kecamatan Sumbang sebagai peringkat pertama dalam produksi jagung di area Kabupaten Banyumas. Meskipun memiliki potensi dan manfaat yang besar, produksi jagung juga tidak lepas dari permasalahan salah satunya adalah dalam pengolahan limbah.

Limbah jagung adalah hasil sampingan dari tanaman jagung yang umumnya berupa  tongkol, kulit, dan  batang jagung. Komponen tersebut menjadi limbah karena umumnya para petani di Kecamatan Sumbang hanya menjual jagung dalam bentuk pipilan. Limbah ini pada umumnya dibakar oleh para petani.  Hal ini dapat menyebabkan permasalahan lingkungan karena tidak dapat terbakar  dengan sempurna dan dapat menimbulkan polusi udara yang dapat menggangu kesehatan. Adapun alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah jagung adalah dengan melakukan proses pengomposan. Namun, proses pengomposan limbah jagung memerlukan waktu yang lama karena limbah jagung memiliki kandungan selulosa yang tinggi sehingga sulit terurai.

Lolos Pendanan Riset Pkm-Re: Mahasiswa Unsoed Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Selulosa Untuk Atasi Permasalahan Limbah Jagung
Lolos Pendanan Riset Pkm-Re: Mahasiswa Unsoed Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Selulosa Untuk Atasi Permasalahan Limbah Jagung (Istimewa)

Permasalahan limbah jagung tersebut melatarbeakangi Tim Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto untuk melakukan penelitian melalui program PKM-RE yang dikeluarkan dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim ini diketuai oleh Aprilia Fatmawati (A1D021042) dan beranggotakan Ayu Azkiyah (A1D021027), Ahmad Fathan Mafazi (A1D020178), Akas Yusuf Sugito (A1D020101), serta Zulfa Naila Putri M. (A1D021158). Adapun solusi yang ditawarkan oleh Tim PKM-RE adalah dengan memanfaatkan bakteri pendegradasi selulosa yang didapatkan dari hasil eksplorasi pada limbah jagung. Bakteri yang didapatkan diharapkan mampu mempercepat proses penguraian dalam pengomposan limbah jagung. Dalam proses penelitian tersebut, Tim PKM-RE dibimbing oleh Ida Widiyawati, S.P., M.Si.

Lolos Pendanan Riset Pkm-Re: Mahasiswa Unsoed Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Selulosa Untuk Atasi Permasalahan Limbah Jagung
Lolos Pendanan Riset Pkm-Re: Mahasiswa Unsoed Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Selulosa Untuk Atasi Permasalahan Limbah Jagung (Istimewa)

Proses penelitian membutuhkan beberapa tahapan mulai dari mengisolasi bakteri, kemudian melakukan identifikasi terhadap bakteri yang didapatkan hingga pengujian potensi degradasi. Adapaun luaran yang ditargetkan dalam penelitain ini adalah didapatkannya  isolat  bakteri yang dapat mendegradasi selulosa dari limbah jagung. Adanya inovasi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan limbah jagung dengan memanfaatkan potensi bakteri pendegradasi selulosa sebagai dekomposer limbah organik sehingga limbah organik (jagung) cepat terurai. (*)

Follow IG kami: @bakteripendegradasiselulosa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved