Berita Kudus
Kekeringan di Kudus, Sumber Air Sumur hanya Cukup Buat Wudu dan Minum
Sebagian warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus mulai merasakan dampak kekeringan.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebagian warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus mulai merasakan dampak kekeringan.
Ratusan jiwa di wilayah RT 6,7, dan 8 RW 1 mulai mengalami kesulitan air dampak sumur yang mengering.
Sumur-sumur warga hanya mengeluarkan air pada pagi hari selepas waktu Subuh.
Air yang dihasilkan pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wudu dan minum saja.
Warga tetap harus mencari tambahan air lagi untuk mencukupi kebutuhan masak, mandi, mencuci, buang air besar (BAB), buang air kecil (BAK), dan kebutuhan lainnya.
Seorang warga, Munjaroah bercerita, kekeringan mulai berdampak di lingkungan tempat tinggalnya mulai pertengahan Agustus.
Produksi air dari sumur-sumur warga mulai berkurang drastis dari hari ke hari.
Kini, air yang dihasilkan dari sumur tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan setiap harinya.
Warga harus mencari tambahan air setiap hari agar kebutuhan seperti masak, mencuci, mandi, dan kebutuhan lainnya bisa dipenuhi.
"Sumur asat (kering), ada Pamsimas dan PDAM, tapi tidak semua warga punya karena bayar," terangnya, Sabtu (16/9/2023).
Warga lain, Agus Siswanto mengatakan, Pamsimas tidak menjangkau semua warga.
Sedangkan tidak semua warga memiliki perekonomian yang cukup untuk menjadi pelanggan PDAM.
Masih banyak warga yang bergantung pada sumur masing-masing. Seperti contoh di RT 6,7, dan 8.
Agus menyebut, minimnya produksi air di masing-masing sumur warga harus segera diantisipasi.
Warga yang terdampak kekeringan tidak bisa mengandalkan tetangga yang memiliki PDAM untuk membantu mencukupi kebutuhan air setiap harinya.
Sebagai gantinya, beban pemakaian air PDAM akan dipikul bersama. Sehingga tidak ada keluarga yang dirugikan atas keadaan yang melanda saat ini.
"Guyub tetangga warga Alhamdulillah berjalan. Mereka saling bantu membantu agar tidak ada yang kesusahan," terang dia.
Agus menyatakan, wilayah tempat tinggalnya sebenarnya tidak menjadi langganan kekeringan.
Terakhir kali terjadi tiga tahun lalu, baru terulang pada tahun ini.
Di tahun 2023, kekeringan yang dialami warga Kedungdowo baru berjalan sekitar 1 bulan.
Tercatat sudah ada bantuan dua tandon air, dan satu tangki air bersih yang didistribusikan ke wilayahnya.
Pihaknya khawatir musim kemarau akan terus berlanjut dan menyebabkan kekeringan di Kedungdowo semakin parah.
"Kondisi yang terjadi saat ini sudah harus dilakukan antisipasi agar tidak semakin parah," harap dia.
Sebelumnya, PT Pura melakukan distribusi 11.000 liter air bersih di beberapa lokasi yang ada di wilayah Kabupaten Kudus.
Di antaranya menyasar masyarakat Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu.
Bantuan air bersih bagi warga Kedungdowo merupakan bantuan air pertama kali sepanjang 2023.
Masyarakat pun antusias menyerbu mobil tangki air bersih agar bisa mendapatkan jatah bantuan air sebanyak-banyaknya. (Sam)
Harus Penuhi 1.200 Lux, 4 Lampu Penerangan Stadion Wergu Wetan Kudus Disidak PT LIB dan PSSI |
![]() |
---|
65 Persen Rampung, Gedung Baru Pelayanan SKCK Polres Kudus Diharapkan Lebih Nyaman dan Cepat |
![]() |
---|
Ini Penyebabnya, Perbaikan 13 Sekolah Rusak di Kudus Belum Terlaksana Hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
10 ASN Pemkab Kudus Terima Sanksi Disiplin, Tersebar di 3 OPD |
![]() |
---|
Sempat Hilang di Kudus, Beras SPHP Kini Kembali Muncul di Pasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.