Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Inilah Sosok Santriwati Jadi-jadian, Bukan Berparas Cantik Tapi Pria Tua Yang Minta Mahar Rp 50 Juta

Seorang santriwati jadi-jadian yang menggunakan cadar menipu korbannya dengan iming-iming bersedia menikah.

|
Editor: raka f pujangga
Kompas.com/Reza Rifaldi
Santriwati palsu di Facebook ternyata seorang pria (kanan). 

Kasus lain, kagetnya seorang pria Lombok Na (30) hampir menikah dengan wanita 'siluman'.

Bagaimana tidak, wanita yang hendak dinikahi itu ternyata adalah seorang pria.

Hal itu terkuak setelah identitas sang wanita jadi-jadian akhirnya dibongkar orangtua kandungnya.

Sebelumnya diwartakan, kisah seorang pria nyaris menikahi sesama pria viral di media sosial.

Begini cerita awal mula ayah mertua sadar bahwa calon menantu wanita ternyata adalah seorang pria, terbongkar dari kejujuran calon besannya.
Begini cerita awal mula ayah mertua sadar bahwa calon menantu wanita ternyata adalah seorang pria, terbongkar dari kejujuran calon besannya. (Kompas.com, Tribunnews.com)

Dia adalah NE, pria yang mengaku sebagai wanita.

Mengetahui fakta mengejutkan itu, orangtua mempelai pria bernama Toha pun mengungkap perasaannya.

Toha seharusnya menikahkan sang putra dengan menantunya yang berinisial EN (18).

Namun pernikahan itu urung dilaksanakan setelah Toha mengetahui identitas asli EN yang ternyata seorang pria.

Sosok EN (18), calon pengantin wanita di Lombok Tengah ternyata seorang pria berinial Zk sempat meminta maskawin 2 gram emas kepada calon suaminya, Na (30), warga Bun Salak, Desa Jago, Lombok Tengah.

"Dia (EN) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bunyi Salak Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).

Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin salat dengan menempati saf perempuan.

"Saat shalat berjamaah di musala, dia (EN) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha.

Toha menceritakan pengalaman panjang hingga akhirnya menemukan identitas pengantin EN yang ternyata seorang laki-laki berinisial Zk asal Dusun Pengalang, Desa Krame Jati, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Toha menceritakan, awalnya Na membawa merarik EN ke rumahnya pada Kamis (7/9/2/23) malam.

Sebagaimana tradisi Sasak Lombok, keluarga dan kerabat akan berdatangan hadir mengunjungi pengantin yang baru saja didatangkan.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved