Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Ini Hasil Pengecekan Distribusi LPG 3 Kg di Karimunjawa, TPID Jepara: Pasokan Aman Tiap Pekan

Selama ini LPG dialokasikan kepada 7 pangkalan di 4 desa, mulai dari Karimunjawa dan Kemujan yang berada di satu pulau, serta Desa Nyamuk dan Parang.

PEMKAB JEPARA
TPID Pemkab Jepara di sela mengecek pasokan LPG 3 kilogram di Kepulauan Karimunjawa, Selasa (26/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pasokan elpiji bersubsidi 3 kilogram atau gas melon di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, dipastikan aman.

Tiap pangkalan rutin dipasok oleh agen seminggu sekali.

Masyarakat biasa membeli LPG jenis itu dengan harga Rp 28.500 sampai Rp 30 ribu per tabung

Harga di atas ketentuan tersebut disebabkan adanya tambahan ongkos pada rantai pasok.

Meliputi moda transportasi hingga jasa bongkar muat agar bisa sampai di kepulauan terluar Jawa Tengah ini.

Baca juga: PT Sriboga Flour Mill Beri Pendampingan Pelaku UMKM di Jepara

Demikian diketahui saat pemantauan pangkalan LPG 3 kilogram oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jepara.

Satu di antaranya hasil pemantauan di pangkalan milik Endang Sundari, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Selasa (26/9/2023).

Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Jepara, Siti Nur Janah mengatakan, secara umum, pasokan elpiji di Jepara lancar.

Sebab, awal Agustus 2023 dapat kuota tambahan LPG melon 10 ribu tabung.

Jumlah itu selanjutnya dibagi kepada 19 agen, termasuk yang memasok wilayah Karimunjawa

"Elpiji ini lancar di kawasan Jepara," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (26/9/2023).

Dia menilai, tingginya harga per tabung di Karimunjawa adalah hal yang wajar.

Itu karena kondisi geografis wilayah yang berbeda.

Harus menyeberang lautan agar bisa sampai. 

"Apalagi untuk menuju ke tempat Bu Endang ini, posisinya jauh dari pelabuhan utama Karimunjawa," terangnya.

Baca juga: Kemenkumham Jateng Edukasi Pencegahan Pelanggaran Kekayaan Intelektual Bagi Pelaku Usaha Jepara

Meski begitu, Nur Jannah mengapresiasi upaya Endang Sundari.

Pemilik pangkalan LPG di Kemujan ini mampu menekan biaya rantai pasok.

Gas-gas yang datang dia lewatkan langsung Pelabuhan Legon Bajak.

Jaraknya lebih dekat dari pangkalannya.

"Diangkut menggunakan kapal nelayan, kalau pakai KMP Siginjai lebih mahal lagi," tuturnya.

Dalam pemantauan tersebut, pihaknya turut menggandeng agen penyuplai elpiji untuk Karimunjawa, yakni PT Sendang Harta Mandiri, Kuwasharjo.

Itu dalam rangka menyosialisasikan program Pertamina terkait tepat guna tepat sasaran. 

"Pembelian harus menyertakan KTP untuk pendataan," ujarnya.

Agen LPG 3 kilogram khusus kepulauan itu, Atet Budiyono menyampaikan, wilayah ini dijatah 2 ribu tabung per pekan.

Baca juga: Gudang Mebel di Batealit Jepara Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Sekitar Rp 1 Miliar

Dialokasikan kepada 7 pangkalan di 4 desa, mulai dari Karimunjawa dan Kemujan yang berada di satu pulau, serta Desa Nyamuk dan Parang. 

"Kalau tidak musim baratan, seminggu sekali."

"Rabu dari Jepara sampai sini Kamis," terangnya.

Sementara, Endang Sundari mengatakan, rerata mendapatkan jatah alokasi 370 tabung.

Saat ini pasokannya aman.

Namun, jika tersendat saat musim baratan pihak agen memberikan jatah dobel untuk menutup kuota pekan lalu.

Terkait selisih harga yang dibanderolnya untuk satu tabung, itu sudah dia hitung atas biaya tambahan pada rantai pasok.

Di antaranya jasa bongkar muat dan sewa kapal nelayan. 

Baca juga: Persiapan Pengaman Pemilu 2024, Polres Jepara Gelar Latihan Penanganan Kerusuhan di Depan Kantor KPU

"Kapal nelayan Rp 60 ribu, kuli muat dan bongkar masing-masing Rp 30 ribu."

"Mobil angkut dari pelabuhan ke warung Rp 50 ribu," bebernya. 

Selain memastikan kondisi elpiji melon, tim TPID Kabupaten Jepara juga memantau harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat.

Lokasinya sama, di warung milik Endang.

Dari pemantauan tersebut, diketahui harga untuk beras premium tak mengalami kenaikan.

Banderolnya sama dari pekan lalu Rp 13 ribu per kilogram.

Begitu pula minyak goreng merek Minyak Kita, tetap di harga Rp 17 ribu per kilogram. 

Selanjutnya, untuk harga gula kemasan 1 kilogram terdapat kenaikan dari Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu.

Berbeda dengan telur yang mengalami penurunan, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram. (*)

Baca juga: Tunjangan Imam Hingga Marbot Masjid di Kudus Bakal Ditiadakan, Ini Penyebabnya

Baca juga: Terpilih Program BRIDGE School Partnership, SMA Negeri 2 Batang Kedatangan 2 Guru Bahasa Asing

Baca juga: Alhamdulillah, Siti Khoiriyah Bisa Berhemat 10 Hari, Warga Purwosari Blora Terima Bantuan Beras

Baca juga: Kirab Pemilu 2024 di Karanganyar, Juliyatmono: Semoga Makin Tingkatkan Partisipasi Masyarakat

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved