Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswa Bacok Guru di Demak

Kondisi Terkini Guru yang Dibacok Siswa di Demak saat Dikunjungi Tim Fathan Center

Tim Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi PKB, H. Fathan Subchi menjenguk guru MA Yasua, Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Ali Fatkur Rohma

Editor: m nur huda
ist
Tim Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi PKB, H. Fathan Subchi menjenguk guru MA Yasua, Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Ali Fatkur Rohman di rumahnya, Jumat (29/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Peristiwa tragis pembacokan yang menimpa Ali Fatkur Rohman, seorang guru berusia 41 tahun di MA Yasua, Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, telah mengundang rasa prihatin dari berbagai kalangan.

Salah satu ungkapan kepedulian datang dari Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi PKB, H. Fathan Subchi. Sebagai bentuk simpati, tim dari Fathan Subchi menjenguk Ali Fatkur Rohman di rumahnya, Jumat (29/9/2023).

Safi'i, salah seorang anggota tim Fathan Center, mengabarkan bahwa kondisi Ali Fatkur Rohman kini telah mengalami perbaikan yang positif.

Bahkan, Ali Fatkur Rohman telah pulang ke rumahnya setelah menjalani beberapa hari perawatan intensif di RSUP dr. Kariadi Semarang. Safi'i menyampaikan pesan dari Wakil Ketua Komisi XI DPR RI ini.

"Atas nama utusan Pak Fathan, kami berharap agar mas Ali Fatkur Rohman segera pulih sepenuhnya seperti sediakala. Alhamdulillah, saat ini dia sudah mampu berbicara dengan lancar dan ingatannya juga dalam kondisi baik," katanya.

Safi'i menambahkan bahwa meskipun Ali Fatkur Rohman masih harus menghadapi proses pemulihan dari sakit dan trauma akibat serangan yang dialaminya, kondisinya terus membaik.

"Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik," ujarnya.

Penting untuk dicatat bahwa peristiwa ini telah mengejutkan semua pihak dan meninggalkan bekas trauma di kalangan guru dan siswa.

"Pak Fathan berpesan agar kejadian itu tidak terulang. Yang penting disini adalah bagaimana terjalin komunikasi yang baik antara guru dengan murid maupun orang tua siswa. Jika ada masalah akademik dapat dicarikan solusi yang terbaik agar tidak timbul masalah yang lebih rumit," katanya.

Di sisi lain, pemerintah juga perlu terus meningkatkan kesejahteraan para guru. Dengan demikian, para guru dapat lebih fokus dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya bagi para siswa.

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, Ali Fatkur Rohman sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka serius di bagian belakang leher dan lengan kirinya, akibat serangan yang dilancarkan oleh MAR, seorang siswa di MA Yasua. Kasus ini sedang ditangani oleh pihak Polres Demak.

Pelaku, yang masih di bawah umur, kini telah ditangkap dan ditahan di Mapolres Demak untuk menjalani proses hukum sebagai seorang anak yang berhadapan dengan hukum.

Sudah Pulang dari RS Kariadi

Diberitakan sebelumnya, guru korban pembacokan oleh siswa, Ali Fatkhur Rohman, sudah pulang dari RSUP dr Kariadi, Kota Semarang, Kamis (28/9/2023).

Saat ini, guru Madrasah Aliah (MA) Yasua, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, tersebut berada di rumahnya, di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Demak, Afief Mundzier mengatakan, saat ini kondisi Ali sudah mulai membaik dan sudah pulang ke rumah.

"Alhamdulillah, kondisinya (Ali Fatkhur Rohman) di luar dugaan. Sangat baik. Hari ini (Kamis kemarin—Red) sudah diizinkan kondur (pulang), ini sudah di rumah," kata Afief kepada Tribun Jateng, Kamis (28/9).

Sebelumnya, Ali Fatkhur Rohman harus dirawat RSUP dr Kariadi setelah dibacok oleh muridnya sendiri di MA Yasua, Senin (25/9/2023) lalu.

Afief menyampaikan, luka di leher dan lengan kiri Ali telah ditangani oleh pihak rumah sakit.

Dia menambahkan, Ali saat ini sudah bisa berkomunikasi dan berakrivitas mendekati sehat. Pihaknya pun memastikan jika guru yang menjadi korban pembacokan muridnya itu bisa langsung pulang, seusai timnya selesai mengurusi penyelesaian administratif.

"Biaya pengobatan korban kami (Kemenag Demak) yang menanggung. Sebab, atas petunjuk pimpinan, segala yang terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinasan oleh Kemenag Demak,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, juga membenarkan kondisi korban yang saat ini telah mulai membaik. "(Korban) Membaik dan sudah bisa diajak komunikasi, namun masih di Kariadi," kata Bayu kepada Tribun Jateng.

Bayu menyebut, ada dua kasus viral yang melibatkan anak-anak di Jawa Tengah. Kasus pertama remaja laki-laki berinisial MAR (17) bacok gurunya bernama Ali Fatkhur di satu ruang kelas ketika berlangsung ujian tengah semester di Demak, Senin (25/9).

Berikutnya kasus perundungan dilakukan oleh lima anak SMP terhadap seorang korban di Kabupaten Cilacap, Selasa (26/9). Para anak yang berkonflik dengan hukum tersebut sudah ditangkap oleh polisi.

Bayu menyayangkan peristiwa tersebut dan berharap orang tua dapat mengawasi perilaku dan pergaulan anak-anak supaya tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melawan hukum. Pihaknya juga berkomitmen mencegah dan memberantas tindakan-tindakan seperti perundungan anak supaya tidak terjadi lagi.

"Mari kita Bersama-sama mulai dari tingkat keluarga, masyarakat dan sekolah untuk lebih mempunyai sense of crisis atau kepekaan terhadap perilaku anak-anak di sekitar kita,” ungkapnya.

Pihaknya telah melakukan langkah-langkah terkait peristiwa aksi perundungan anak sekolah dan telah di tangani oleh Kepolisian sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Dikarenakan tersangka maupun korban masih anak sehingga mendapat perhatian khusus termasuk dalam penanganannya akan melibatkan stakeholder terkait," jelasnya.

Begitupun kasus di Demak, ia menyebut, telah menerjunkan tim psikologi untuk melakukan trauma healing terhadap para siswa yang menyaksikan langsung kejadian pembacokan yang terjadi di ruang kelas.

"Ada satu tim yang sudah berangkat kesana untuk melakukan pendampingan psikologi," tandasnya.

Dijenguk bupati

Sementara itu, Bupati Demak Eisti'anah beserta jajaran Pemkab Demak menjenguk Ali di RSUP Dr Kariadi, Selasa (26/9). Eisti, sapaan akrabnya, mengatakan, saat itu korban sudah mulai membaik dan bisa diajak komunikasi, tetapi masih membutuhkan perawatan lebih lanjut. "Kemarin (Selasa lalu) kami bertemu dengan korban kondisi sadar, membaik tapi masih lemas," kata Eisti kepada Tribun Jateng.

Bupati Demak Eisti'anah bersama stafnya, didampingi oleh Kepala Kemenag Demak, Afief, mengunjungi korban yang sedang dirawat di RSUP Kariadi Semarang. Guru MA Yasua Demak Ali Fatkhur Rohman diperbolehkan pulang ke rumah. Luka bekas bacokan berangsur pulih.
Bupati Demak Eisti'anah bersama stafnya, didampingi oleh Kepala Kemenag Demak, Afief, mengunjungi korban yang sedang dirawat di RSUP Kariadi Semarang. Guru MA Yasua Demak Ali Fatkhur Rohman diperbolehkan pulang ke rumah. Luka bekas bacokan berangsur pulih. (istimewa)

"Kami saat di sana infus sudah dilepas, tetapi kondisi korban masih lemas. Kami menganjurkan untuk tetap istirahat rumah sakit tersebut, sembari memulihkan traumanya," lanjutnya.

Dia menambahkan, korban yang sebelumnya tidak mendapatkan BPJS saat ini sudah terdaftar dan bisa langsung digunakan.

"Jadi kami menyampaikan juga saat berkunjung beliau (korban--Red) tidak memiliki BPJS, saya minta datanya, kami daftarkan dan alhamdulillah hari ini (Rabu lalu) sudah aktif dan sudah bisa digunakan," ujarnya.

"Di Kabupaten Demak ini sudah mendaftarkan menjadi kabupaten UHC (Universal Health Coverage—Red) memiliki keistimewaan, jadi sekali daftar satu hari bisa digunakan. Biasanya menunggu 14 hari, ini saat mendaftar ini sudah aktif," katanya.(ito/iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved