Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

UPDATE Kecelakaan Bus di Guci : KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Guci Tegal

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelenggarakan Media Rilis hasil investigasi kecelakaan tunggal mobil bus pariwisata yang jatuh

|

Pembantu pengemudi menyalakan mesin mobil bus dan pendingin ruangan (AC),  kemudian turun untuk membantu memasukan barang bawaan penumpang ke bagasi.

Penumpang satu per satu masuk ke dalam mobil bus hingga berjumlah 35 orang.

Saat pengemudi sedang berkoordinasi dengan panitia di luar bagian belakang bus, tiba-tiba bus bergerak dan meluncur ke arah jalan turunan.

Pembantu pengemudi berteriak dan mengejar bus, tapi bus terus melaju menabrak lereng sebelah kanan dan berkurang kecepatannya.

Namun bus tetap bergerak di jalan menurun dan menabrak lereng lagi, bus terus bergerak mendekati tepi jurang di sebelah kiri, menabrak warung, lalu terguling sebanyak tiga kali dan jatuh ke jurang Sungai Guci. 

"Sesuai hasil investigasi, bisa kami katakan bus dalam kondisi layak dan sudah kami buktikan secara teknis khususnya rem parkir dalam kondisi layak.

Tapi pada saat kejadian, sopir memang berada di luar bus dan dalam kondisi mesin hidup. Kenapa bus bisa meluncur, karena kondisi tanah labil, ganjal bannya ambles, posisi parkir menurun sehingga terjadi perubahan dari posisi statis ke posisi dinamis.

Dimana rem parkir itu tidak diperuntukkan untuk memberhentikan bus, tapi menjaga bus supaya tidak jalan. Tapi karena kondisi tanahnya labil, ambles, terjadilah bus terjun ke sungai," terang Soerjanto Tjahjono, pada Tribunjateng.com. 

Melihat hasil investigasi tersebut, maka Soerjanto Tjahjono, mengimbau kepada pengelola wisata agar lain kali menyediakan tempat parkir yang memang layak, aman, dan kontur tidak menurun (turunan), karena hal itu bisa menimbulkan bahaya. 

Secara tegas, Soerjanto Tjahjono menyebut bahwa tempat parkir yang digunakan bus pariwisata tersebut tidak memenuhi persyaratan keamanan. 

Kemudian menjawab pertanyaan terkait isu yang sempat santer di tengah masyarakat, yakni adanya anak kecil yang memainkan handbrake, Soerjanto Tjahjono menegaskan tidak ada. 

Hal itu sesuai hasil investigasi KNKT dan laporan dari kepolisian yang mengatakan tidak ada anak kecil di dalam bus yang memainkan handbrake. 

"Seusai hasil investigasi dan diperkuat lagi dengan laporan dari kepolisian, dinyatakan tidak ada anak kecil yang memainkan rem atau sebagainya," tegasnya. 

Sementara itu, Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan, menerangkan dari hasil investigasi dan analisis dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi pada kejadian kecelakaan bus pariwisata tersebut,

yaitu bus parkir di tempat dengan posisi kemiringan kritis dan tanah yang tidak stabil, dengan hanya mengandalkan sistem rem parkir untuk mempertahankan posisi dan dua buah ganjal roda di roda depan dan belakang. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved