Berita Jepara
Cerita Perjalanan Dona Atlet Sepaktakraw Asal Jepara Raih Medali Perunggu di Asian Games 2023
Dona Aulia (22) kecil sudah ditempa dengan disiplin tinggi berlatih sepaktakraw. Dona ingat, kedisiplinan itu mulai diterapkan kepada dirinya saat mul
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA- Dona Aulia (22) kecil sudah ditempa dengan disiplin tinggi berlatih sepaktakraw. Setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia diwajibkan oleh ibunya untuk menimang-nimang bola takraw di depan rumah.
Penimangan itu harus 100 kali sentuhan tanpa henti. Apabila timangan itu berhenti di tengah jalan.
Ia harus memulai menimang lagi mulai dari hitungan awal. Jika berhasil mencapai 100 kali, ia diperbolehkan berhenti berlatih dan disuruh bersiap berangkat sekolah.
“Tak jarang saya telat masuk sekolah,” kata atlet asal Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, kepada tribunmuria.com, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Atlet Sepaktakraw Jepara Berjaya di Sumatera, Antarkan Jateng Juara Umum di Popnas XVI Sumsel 2023
Baca juga: Cerita Atlet Sepaktakraw Asal Jepara Usai Raih Medali Emas di PON Papua
Baca juga: Persiapan Hadapi PON Papua, Bupati Jepara Tinjau Latihan Atlet Sepaktakraw
Dona ingat, kedisiplinan itu mulai diterapkan kepada dirinya saat mulai menginjak kelas IV. Dari Senin hingga Sabtu, sebelum bertemu dengan buku pelajaran, ia lebih dulu bergelut dengan bola takraw.
Rutinitas ini telah diketahui oleh guru-gurunya di SDN 1 Kendengsidialit dan mendapat pemakluman. Mereka tak pernah menghukum Dona karena datang terlambat.
Rasa maklum itu timbul karena para guru mengetahui Dona lahir dari keluarga atlet.
Dua kakaknya, Dani Slamet Pratama dan Dini Mitasari, sudah lebih dulu dikenal sebagai atlet sepaktakraw yang malang melintang di kejuaraan nasional. Kerja keras Dona berlatih tidak lain untuk mengikuti jejak dua kakaknya.
Perempuan kelahiran 22 Juli 2001 itu mengakui, sejak SD sebagian waktunya habis untuk berlatih takraw.
Senin sampai Sabtu berlatih di rumah di bawah pantauan orangtua dan kakaknya. Hari Minggu ia berlatih di GOR Welahan, Desa Gedangan, di bawah arahan pelatih Rifai.
Di tangan dingin pelatih inilah, nama-nama besar pemain sepaktakraw Jepara lahir. Seperti Mandeg Suharno, Victor Prasetya, Evana Rahmawati. Dan tentu saja dua kakak kandung Dona Aulia.
Pada gelaran Asian Games 2023 di Huangzhou, China, Dona akhirnya bisa menyusul prestasi senior-seniornya, yakni membela timnas sepaktakraw.
Di ajang itu, mahasiswi jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Unnes ini berhasil meraih medali perunggu.
Kendati bukan medali tertinggi di ajang lima tahunan itu, Dona mengaku puas. Karena tim regu putri bisa memenuhi target.
“Saya bersyukur baru pertama kali ikut Asian Games bisa dapat medali,” kata dia.
Di tim regu putri, ia satu tim dengan Leni, Floren dan Fuji. Untuk memenuhi target medali perunggu, mereka mengikuti pemusatan latihan di GOR Icuk Sugiarto, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Seluruh atlet sepaktakraw Indonesia yang berlaga di Asian Games 2023 berlatih di tempat itu sejak Juli 2023 lalu.
Latihan selama kurang lebih tiga bulan itu membuahkan hasil. Cabang olahraga sepaktakraw menyumbang dua medali perak dan satu medali perunggu. Dua perak disumbang oleh tim quadran putra dan putri. Sementara tim regu putri terhenti di semifinal dan berhasil menggondol perunggu.
Dona mengungkapkan perjalanan hingga berbuah medali perunggu tidak mudah. Ujian berat harus dihadapi saat di babak penyisihan.
Tim Indonesia harus bertemu tim kuat Thailand dan Jepang. Indonesia berhasil menang atas Jepang. Namun kalah dari Thailand.
“Kemudian kita menjadi runner up dan bertemu dengan Korea Selatan di semifinal,” kata Dona.
Di babak itu, tim Indonesia berpeluang melaju ke babak final. Namun sayang, perjalanan Dona Aulia dan rekan-rekan dihentikan oleh tim dari Negeri Gingseng.
Indonesia kalah dengan skor 2-0. Pada pertandingan pertama set pertama, Indonesia menang dengan skor 23-21. Namun set kedua Korea berhasil membalas kekalahan dengan skor 21-23. Pada set ketiga, Korsel semakin tak terbendung. Mereka menang dengan skor telak 16-21.
Di pertandingan kedua, kondisi tidak berubah. Penampilan sepaktakraw tim regu putri justru menurun. Indonesia kalah 0-2.
Set pertama ditekuk 12-2. Set kedua 17-21. Dengan hasil ini perjalanan Indonesia terhenti di babak semifinal dan berhak mendapatkan medali perunggu. Sementara Korea Selatan melaju ke babak final dan menghadapi Thailand.
Kini sepulang dari China, ia langsung fokus menghadapi Pra PON di GOR Welahan.
Bertanding di depan pendukungnya sendiri, Dona Optimis bisa membawa tim Jateng lolos ke PON Aceh-Sumut.
Progres Masih 91 Persen, Jembatan Sengon Jepara Hari Ini Sudah Dibisa Dilalui Kendaraan |
![]() |
---|
Bupati Jepara Luncurkan Inovasi Go Ambulance Sakti, Layanan Gratis Siap Jemput di Rumah Pasien |
![]() |
---|
Senyum Semringah Pegawai Harian Lepas Jepara Tunggu Puluhan Tahun Akhirnya Dilantik PPPK |
![]() |
---|
Hari Peringatan Pancasila Jadi Momen Bahagia 1202 PPPK Dilantik Langsung Bupati Jepara. |
![]() |
---|
Hasil Lab Membuktikan Tidak Ditemukan Bakteri dalam Menu MBG di Banjaran Bangsri Jepara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.