Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Keuntungan Petani Meningkat Berkat Bendung Logung Kudus, Suplai Air Lancar

Kehadiran Bendungan Logung yang dibangun Pemerintah Pusat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) kini mulai dirasakan para petani

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda

Di area persawahan Mojo, Tanjungrejo, Bambang mengolah lahan pertanian padi seluar 750 meter persegi, dan pertanian semangka kurang lebih 800 meter persegi. 

Di saat MT I dan MT II, dia mengandalkan air hujan dan air irigasi Bendung Logung untuk mengolah lahan pertaniannya. MT I dikenakan biaya irigasi Rp 40.000 dan MT II dikenakan biaya irigasi Rp 100.000 dengan suplai air penuh mulai tanam hingga panen tiba.

Sementara MT III, lahan pertanian milik Bambang menggunakan suplai air penuh dari irigasi Bendung Logung dengan biaya irigasi Rp 200.000.  

Pada masa tanam III tahun ini, wilayahnya mendapat giliran pengairan mulai dari Jumat siang hingga Senin pagi setiap pekannya. 

Suplai air yang cukup tersebut menjadi kebahagiaan keluarganya karena bisa mendapatkan panen yang bagus. 

Biasanya Bambang bisa mendapatkan omzet kotor hasil penjualan padi siap panen pada MT I di angka Rp 12,5 juta dan MT II di angka kurang lebih Rp 16 juta. 

Namun, dia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 30 juta saat panen pada masa tanam (MT) III. Keuntungannya pun berlipat dengan memaksimalkan suplai air dari Bendungan Logung untuk masa tanam III. 

"Sekarang dengan adanya Bendung Logung, petani bisa panen sampai tiga kali dalam setahun. Tinggal bagaimana keseriusan petani dalam menggarap lahan masing-masing. Jika rajin dan ulet, ya bisa dapat untung lebih, karena petani juga harus bisa melihat cuaca dan siklus tanam, agar tidak gagal panen," tuturnya.

Bendungan Logung mulai dibangun sejak tahun 2014 dan diresmikan pada tahun 2018, berada di perbatasan Desa Kandangmas Kecamatan Dawe dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Pembangunan Bendungan Logung menjadi satu di antara proyek vital yang didanai dengan APBN sekitar Rp 615 miliar.

Bendungan tersebut merupakan satu di antara puluhan bendungan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepanjang 2015-2019 untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air nasional.

Pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan suplai air untuk lahan pertanian secara lebih merata dan berkelanjutan. Dengan suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu hingga dua kali tanam dalam setahun, bisa tanam hingga tiga kali.

Bendungan Logung menyuplai air ke lahan-lahan pertanian melalui irigasi premium, yaitu saluran irigasi yang mendapat suplai air dari bendungan.

Daya tampung Bendungan Logung mencapai lebih dari 20 juta meter kubik dengan kapasitas bisa menyuplai air hingga 5.000 hektare lahan pertanian. 

Pada musim hujan, Bendungan Logung difungsikan sebagai waduk tadah hujan dan pengendali debit air agar tidak terjadi banjir. Pada musim kemarau, bendungan tersebut dibuka untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Kudus dan sekitarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved