Berita Regional
Dokter Hastry Bicara Penganiayaan ke Amel Sebelum Tewas, DNA Darah di Jaket Yosef Tak Terbantahkan
Ahli forensik Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, mengungkap sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat
TRIBUNJATENG.COM - Ahli forensik Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, mengungkap sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Seperti diketahui, dr Hastry pernah mengotopsi jasad Tuti dan Amel.
Dia juga didatangi korban dalam mimpi.
Di situ korban meminta bantuannya agar kasus pembunuhan itu bisa segera terungkap.
Baca juga: Pengacara Danu: Rekayasa Rangkaian Pembunuhan di Subang Sangat Hebat, Bukti dan Jejak Lenyap
Baca juga: Jasad Tuti dan Amel Sudah di Bagasi, Penerawangan Rara Mau Dibawa ke Bandung,Tak Jadi karena Ini
Dokter Hastry menduga korban Amalia Mustika Ratu dipukul di bagian mata sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir.
Hal ini terlihat dari adanya luka memar atau trauma tubuh di mata Amel.
"Ada memar, trauma tubuh di mata. Kayak orang dipukul," kata dokter Hastry dikutip dari podcast channel youtube Anjas Asmara, Kamis (26/10/2023).
Dokter Hastry lalu mengurai kemungkinan saat itu Amel terbangun dan berteriak saat mengetahui apa yang menimpa sang ibu, Tuti Suhartini yang diduga sudah dibunuh saat itu.
Keterangan dokter Hastry ini sejalan dengan keterangan saksi kunci Muhammad Ramdanu alias Danu yang menyebut dia tersentak saat mendengar teriakan Amalia sepupunya, saat diminta tersangka utama Yosef Hidayat berjaga di luar rumah.
Secara cepat Danu pun masuk ke kamar Amalia.
Alangkah terkejutnya Danu melihat kondisi Amalia atau Amel yang tengah dihajar anak Mimin.
Kala itu Danu juga melihat Tuti sudah terkapar lemas di lantai.
Tak berselang lama dari kejadian itu, Danu pun disuruh mengangkut Tuti ke ruang tamu.
Diungkapkan Dokter Hastry, ada kemungkinan Tuti tidak melakukan perlawanan saat dibunuh.
"Kalau dari korban atau foto-foto, bu Tuti tidak ada perlawanan," kata Dokter Hastry yang kini menjabat sebagai Kabid Dokkes Polda Jateng.
Dokter Hastry juga sejalan dengan keterangan Danu yang menyebut Tuti dihabisi menggunakan golok.
"Kalau ditanyakan sama gak luka yang didapat sama senjata yang diduga.
ya sama, Tajam tumpul, golok ada tajam tumpulnya kan," katanya.
Diakui Hastry, dia menemukan ada luka di bawah dan luka tajam di kepala Tuti.
Sementara terkait kabar Tuti sempat dihantamkan di ujung meja, menurut Hastry hal itu ada kemungkinannya.
"Ada trauma tumpul di dagu. Di muka kayak terhantam benda keras. Di dahi sama wajah, benda tajam," ungkapnya.
Lalu, terkait kemungkinan Amel mengalami kekerasan seksual, Dokter Hastry tidak bisa memastikan.
"Waktu saya periksa, tanda-tanda organ dalam, saya tidak bisa menilai ada kekerasan seksual atau tidak," ungkapnya.
Dokter Hastry juga mengungkap terkait darah yang ditemukan di baju Yosef seusai kejadian.
Dia memastikan darah yang ada di baju Yosef itu ada DNA dari Tuti maupun Amel.
"Itu tidak terbantahkan, sehingga bapak itu tidak bisa mangkir, tidak bisa menolak.
Kenapa ada? berarti kan dia ada di situ. Berarti keterangan yang selama ini yang diberikan ke penyidik, media, ke masyarakat pakai lawyer, berarti kan bohong ya," tegasnya.
Siapa yang mandikan Amel?

Sebelumnya, polisi memastikan ibu dan anak korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dimandikan terlebih dahulu sebelum jasadnya ditumpuk di mobil Alphard samping rumahnya.
Hal ini sesuai dengan keterangan saksi kunci sekaligus tersangka kasus ini, Muhammad Ramdanu alias Danu kepada polisi.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Surawan, dugaan korban dimandikan sesuai dengan hasil olah TKP yang dilakukannya pada Selasa (24/10/2023).
Namun, Surawan tidak menjelaskan secara detail, siapa yang memandikan korban.
"Betul, dari olah TKP juga sama bahwa korban ada bekas disiram air," ujar Surawan, di Mapolda Jawa Barat, Rabu (25/10/2023).
Diakui Surawan, saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang memang terdapat kesesuaian dengan keterangan yang disampaikan Muhamad Ramdanu atau Danu.
"Kita melakukan olah TKP ulang beserta puslabfor, identifikasi termasuk juga Inafis kita mencocokkan kesesuaian antara keterangan Danu dengan hasil olah TKP awal."
"Di situ, terdapat bekas darah dan bercak darah sebagainya kita mencocokkan di mana kira-kira korban dibunuh kemudian dibawa ke mana setelah itu," katanya.
Selain itu, kata dia, pada saat olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti baru yang diamankan dari gudang rumah dan kebun belakang.
Adapun barang bukti itu yakni sarung golok, bekas chasing hp, gayung dan lainnya.
"Kita temukan di gudang kemudian di kebun belakang. Masih kita lakukan analisa sampai saat ini, belum ada hubungan dengan TKP," katanya.
Penyidik pun, kata dia, bakal mencocokkan jumlah luka di tubuh korban dengan keterangan lain.
Korban diketahui mengalami luka diakibatkan benda tumpul dan benda tajam atau golok yang tumpul.
"Ada diakibatkan benda tumpul, dari situ juga ada indikasi benda tajam tapi tumpul, karena lukanya ada yang panjang, terpusat di situ," katanya.
Pihaknya pun bakal kembali memanggil dokter yang melakukan autopsi.
Hal itu dilakukan untuk mengecek seperti apa kondisi luka korban dan dicocokkan dengan yang berada di TKP.
Sementara ini, kata dia, para tersangka disangkakan pasal 338 atau 340 KUHP pidana tentang pembunuhan berencana.
Pengacara Yakin Pelaku Merekayasa
Sementara itu, pengacara Muhammad Ramdanu alias Danu, Achmad Taufan Soedirja yakin bahwa pelaku telah merekayasa pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Kita melihat bahwa rangkaian persiapan pelaku ini dalam merekayasa pembunuhan ini sangat hebat," kata Achmad Taufan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu(25/10/2023).
"Sehingga semua itu bisa dihilangkan jejak dan lain-lain," katanya.
Kendati demikian, Achmad Taufan berharap penemuan sarung golok itu bisa menjadi alat bukti agar kasus Subang ini segera terungkap sejelas-jelasnya.
"Harapan kita sarung golok ini sesuai dengan golok yang digunakan untuk eksekusi," ungkapnya. (Surya.co.id)
Dendam Pernah Diludahi saat Sekolah, 2 Pemuda Tembak Pria di Jalan Raya |
![]() |
---|
Mahasiswi Kemalingan Motor di Minimarket gara-gara Lupa Cabut Kunci |
![]() |
---|
Kebakaran Gudang Dikira Orang Bakar Sampah, 2 Karyawan Terluka |
![]() |
---|
JNE & TIKI Serahkan Bantuan Mobil Ambulans dan Jenazah untuk Kemanusiaan |
![]() |
---|
Mulai Hari Ini! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan PBB Lewat Peraturan Bupati dan Walikota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.