Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Agar Warga Mau Punya Anak, Hong Kong Tawarkan Tunjangan Rp40 Juta

Pemerintah Hong Kong menawarkan tunjangan sebesar 2.556 dollar AS, sekitar Rp 40 juta, untuk warganya agar mau punya anak.

PIXABAY/stokpic
Ilustrasi Hong Kong 

TRIBUNJATENG.COM - Angka kelahiran di Hong Kong semakin rendah.

Pemerintah Hong Kong menawarkan tunjangan sebesar 2.556 dollar AS, sekitar Rp 40 juta, untuk warganya agar mau punya anak.

Insentif ini diberikan untuk meningkatkan angka kelahiran di kota tersebut.

Baca juga: WNI Ditemukan Tewas Setelah Hanyut saat Banjir Landa Hong Kong

Angka kelahiran di Hongkong memang sedang berada di titik terendah yakni 0,9 kelahiran per perempuan, jauh di bawah angka 2,1 yang dibutuhkan untuk menjamin stabilnya populasi.

Kepala Eksekutif Hongkong, John Lee Ka Chiu mengatakan bantuan dana akan diberikan kepada orangtua dari setiap bayi yang lahir sejak aturan tersebut ditetapkan sampai 2026 mendatang.

“Melahirkan anak adalah keputusan besar dalam hidup yang melibatkan banyak pertimbangan,” kata Lee, dikutip dari CNN.

Kebijakan tersebut juga termasuk langkah pemerintah setempat memangkas bea materai pembeli rumah dari 15 persen menjadi 7,5 persen.

Bantuan dana ini merupakan tambahan dari insentif pajak yang sudah ada bagi para orangtua baru yang enerima potongan pajak tahunan untuk setiap anak, dan potongan tambahan untuk setiap bayi yang dilahirkan.

Ironisnya, bantuan dana tersebut dianggap tidak cukup bahkan untuk membayar sewa rumah satu bulan di Hongkong, apalagi biaya membesarkan anak.

“Ini bahkan tidak dapat menutupi cicilan rumah saya selama satu bulan, serta tagihan gas dan listrik,” kata Ken Lau, ayah dari satu anak di kota yang terkenal mahal itu.

Hongkong memiliki biaya hidup yang tinggi sehingga memengaruhi keinginan penduduknya memiliki keturunan.

 Menurut Midland Realty, sebuah agen real estate di Hongkong, rata-rata sewa bulanan untuk sebuah flat seluas 500 kaki persegi dengan dua kamar tidur di kota tersebut adalah sekitar 2.253 dollar AS, sekitar Rp 35 juta.

Jumlah tersebut akan menghabiskan lebih dari 90 persen uang yang dijanjikan pemerintah.

Profesor Paul Yip Siu-fai, yang mempelajari kesehatan masyarakat di Universitas Hongkong, mengatakan pemberian uang tunai satu kali saja tidak akan mengatasi masalah keuangan jangka panjang orangtua.

“Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melahirkan anak, yaitu bagian sebenarnya dari melahirkan, kemudian membesarkannya, dan kemudian mendidiknya,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved