Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mantan Napiter Jateng Setuju Kapolri: Meningkatnya Ancaman Terorisme Dampak Konflik Hamas VS Israel

Mantan napiter Jamaah Islamiyah, Joko Priyono, mengungkapkan pandangannya soal meningkatnya ancaman terorisme di Indonesia akibat konflik Hamas Israel

Instagram
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo 

Karso ditangkap pada tahun 2019 dalam hubungannya dengan pimpinan JI, Para Wijayanto, yang juga telah diamankan.

Perannya dalam sasana JI adalah sebagai pelatih bagi anak-anak muda berbakat yang direkrut dari berbagai pondok pesantren dengan metode yang sangat profesional.

Setelah penangkapannya, Densus 88 berhasil mengungkap sejumlah lokasi sasana atau pusat pelatihan jaringan teroris JI di beberapa daerah di Jawa Tengah, termasuk di Desa Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pusat pelatihan tersebut berupa sebuah vila berlantai dua.

Pernyataan Kapolri Adalah Peringatan

Hal senada diutarakan mantan napiter Badawi Rahman.

Mantan narapidana teroris, Badawi Rahman, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Kapolri terkait konflik antara Hamas dan Israel yang berpotensi membangkitkan sel-sel terorisme di Indonesia.

"Pernyataan Kapolri itu kemungkinan bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi. Kalau kemungkinan itu diprosentasekan di bawah 50 persen. Intinya untuk mengingatkan supaya polisi tidak terlena terhadap isu-isu pembantaian islam di luar negeri kan sangat sensitif bagi umat di indonesia," ucap Badawi Rahman melalui telepon.

Pernyataan Kapolri yang menyebut potensi dampak konflik di Timur Tengah terhadap keamanan di Indonesia disikapi oleh Badawi Rahman sebagai sebuah tindakan pencegahan.

Rahman menjelaskan bahwa pernyataan Kapolri seharusnya tidak diartikan sebagai prediksi pasti, melainkan sebagai peringatan agar aparat keamanan tidak terlena terhadap isu-isu luar negeri.

Konflik tersebut merupakan isu yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia, dan Badawi Rahman menegaskan pentingnya berwaspada.

Badawi Rahman juga berbicara tentang pemahaman teroris terhadap isu Palestina. Dia menyatakan bahwa teroris biasanya merasa bahwa isu Palestina adalah hal yang biasa-biasa saja, karena hampir seluruh umat Islam, terutama di Indonesia, peduli terhadap nasib Palestina.

"Jadi kalau mereka dikatakan bakal bangun untuk berjuang membela Palestina, itu sudah pasti," imbuh dia.

Indonesia memiliki keterkaitan sejarah dan kemanusiaan yang kuat dengan Palestina, termasuk dukungan selama perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Rahman menegaskan bahwa Indonesia sangat fokus terhadap kemerdekaan Palestina, dan hal ini merupakan isu kemanusiaan yang mendalam.

Sel-sel Tidur Teroris

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, telah mengekspresikan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi potensi kembalinya sel-sel teroris di Indonesia sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan global.

Beliau menggarisbawahi bahwa konflik antara Israel dan Palestina telah memberikan dorongan kepada elemen-elemen terkait terorisme, dan sebagai negara, kita perlu siap menghadapinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved