Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Desa Astra

Dulu Terpencil, Kopi Desa Muncar Kini Mendunia dalam 5 Tahun

Sebelum mendapat julukan sebagai surga kopi, Muncar adalah sebuah desa terpencil yang jauh dari keramaian dan sorotan publik. Desa ini terletak di uju

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
YouTube/ Satu Indonesia
Beberapa artis melakukan syuting di Desa Muncar, Temanggung, Jawa Tengah 

Dulu Terpencil, Kopi Desa Muncar Kini Mendunia dalam 5 Tahun

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Sebelum mendapat julukan sebagai surga kopi, Muncar adalah sebuah desa terpencil yang jauh dari keramaian dan sorotan publik. Desa ini terletak di ujung utara Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kesederhanaan Muncar saat itu tergambarkan dengan sulitnya akses perjalanan, listrik yang kerap padam juga minimnya akses internet.

Pada 2018, Muncar lantas terpilih menjadi salah satu dari 14 Desa Sejahtera Astra (DSA) yang diinisiasi pemuda Temanggung, Sofiyudin Achmad.

"Dibalik eloknya kesederhanaan, terdapat banyak sisi yang harus diperbaiki," tutur Sofiyudin Achmad kepada Tribunjateng.com.

Bersama warga Muncar, Sofiyudin saat itu fokus membranding kopi dan mengelola pariwisatanya. Ia ingin mengenalkan Temanggung ke dunia lewat kopi Muncar yang kerap dipandang sebelah mata.

Kepada warga Muncar, fasilitator Desa Sejahtera Astra tersebut mengenalkan cara pengolahan kopi modern serta mendorong petani untuk melakukan petik merah.

"2018 saya fokus membranding kopi. Tahun 2019 kami membuat event Intan Merah Bumi Phala, tujuannya mengajak petani untuk melakukan petik merah. Saat itu para petani masih melakukan petik hijau," tutur Sofi.

Alhasil, kopi yang biasanya dibeli dengan harga Rp 25ribu, bisa diekspor dengan harga Rp 45 ribu bahkan Rp 55 ribu untuk kopi petik merah. Berkat branding, penghasilan petani kopi meningkat 90 hingga 110 persen.

Kopi yang saat itu hanya menjadi pelarian saja, akhirnya mulai diseriusi para petani. Bahkan Kopi "Muncar Moncer" kini sudah mendapat sertifikat dari Coffe Cupping International (CCI) Belanda.

"Dulu kopi itu hanya tanaman pelarian dan belum menjadi tanaman andalan. Beberapa ada yang bertani cengkeh, kemukus, pisang dan beberapa menebang kayu. Sekarang produk kita sudah disertifikasi CCI Belanda," lanjut Sofi.

Dari tahun ke tahun, Muncar mulai dikenal di kota tetangga, di provinsi lain, bahkan dunia mulai meliriknya

Dalam waktu 5 tahun, geliat ekonomi warga Muncar semakin membaik.

Mereka memiliki penghasilan lain dari hasil menjual paket-paket wisata berbasis potensi dan kearifan lokal desa setempat.

"Terkait geliat ekonomi, dari tahun ke tahun sangat terasa. Wisata adalah sebagai sarana promosi dan pemantik orang-orang untuk datang ke Muncar. Harapannya akan terjadi perputaran uang. Misalnya dari kunjungan, studi banding, kegiatan socio preneurship. Akhirnya ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru," lajut Sofi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved