Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kata Pihak Keluarga Pasien yang Diejek dan Ditertawakan Perawat Puskesmas, Terkejut Buka Video

Tengah viral para perawat menertawakan pasien yang datang dibawa seorang warga dalam kondisi pingsan

Editor: muslimah
(Shutterstock)
Ilustrasi Viral 

TRIBUNJATENG.COM - Tengah viral para perawat menertawakan pasien yang datang dibawa seorang warga dalam kondisi pingsan.

Peristiwa ini terjadi di Puskesmas Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa

Pihak keluarga pasien kemudian memberikan klarifikasinya.

Dikatakan bahwa pemuda pasien tersebut tidak mabuk melainkan pingsan karena mengalami kecelakaan.

Baca juga: Dinas Pendidikan Tunggu Penyelidikan Polisi Soal Sanksi Guru yang Cabuli Siswa di Magetan

Baca juga: Sakit Hati Jadi Motif Percobaan Pembunuhan Bripka Taufan, Pelaku Teman Sendiri Seorang PHL

Klarifikasi tersebut disampaikan kakak pasien tersebut bernama Widya di media sosial TikTok, pada (9/11/2023).

Widya menyebut adik laki-lakinya tidak mabuk seperti yang disampaikan oleh para perawat.

Ia menjelaskan adiknya tidak sadarkan diri karena menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

"Ini adekku tidak mabuk karena rencananya baru mau berangkat ngurir," tulis Widya.

Namun saat dilarikan ke Puskesmas Kampili oleh warga, adik Widya justru direkam sejumlah perawat memakai ponsel korban sambil diejek.

Hal tersebut dilakukan para perawat saat sedang memberikan pertolongan kepada pemuda itu.

"Perawat saja poto-poto, jangan-jangan tidak kuliah langsung jadi dokter," tulis Widya.

"Kita butuh keadilan," imbuhnya.

Setelah pemuda tersebut tersadar dari komanya, keluarga lalu mengecek ponsel korban.

Betapa terkejutnya keluarga mendapati video yang merekam aksi tak terpuji sejumlah perawat.

Dalam video itu terlihat pemuda tersebut di atas ranjang sedang mendapatkan perawatan dari petugas medis.

Terdengar, para perawat yang menangani pasien tersebut tertawa-tawa.

Tak cuma itu mereka juga melontarkan kata-kata ejekan.

"Bangun dek, bangun dek, kamu mabuk ya," ucap salah seorang perawat sembari tertawa.

"Hei, kamu sudah minum ya, hei, sudah minum ya," timpal perawat yang lain.

"Bangun ki dek, bangun ki," kata perawat lainnya.

Kepala Puskesmas Buka Suara

Kepala Puskesmas Kampili, Imran menyampaikan permohonan maaf atas insiden perawatnya yang viral tersebut.

"Kalau ada ketersinggungan dari bapak dan ibu terutama bapak dan ibu netizen kami dan keluarga (perawat) memohon maaf," katanya, dikutip dari Tribun-Timur pada (8/11/2023).

Menurut Imran, saat itu petugasnya sedang menjalankan tugas untuk menolong pasien kecelakaan tersebut.

"Tetapi niat kami untuk menolong, membantu dan siapapun yang datang kepada kami tidak memandang status tapi tujuan kami adalah memberikan pertolongan kepada siapapun," ucap Imran.

"Sekali lagi saya memohon maaf jika ada hal yang tidak nyaman dan kami mohon juga agar netizen kalau memang tidak paham persoalan lebih baik diam," jelasnya.

Imran mengatakan, insiden tersebut tidak sengaja direkam oleh para perawat.

"Rekaman tersebut tidak sengaja dilakukan sebab saat itu salah satu perawat kami memeriksa telepon seluler pasien untuk mendapatkan informasi tentang kerabat pasien," ungkap Imran.

"Namun ponsel pasien dalam keadaan terkunci dan secara tidak sengaja merekam hal tersebut," sambungnya.

Imran menjelaskan, peristiwa berawal dari adanya warga yang membawa pasien dalam keadaan pingsan.

"Kejadianya saat magrib dibawa oleh orang lewat, pasien dalam keadaan pingsan pada saat itu," ujarnya.

Dia menerangkan, saat itu perawat menanyakan kondisi pasien tersebut.

"Petugas bertanya 'kenapa ini pak', 'ini pasien di jalan pingsan, kecelakaan dan saya bawa ke sini,'" katanya

"Kemudian ditanya lagi oleh petugas, 'kenapa ini pak', (dijawab) 'barangkali mabuk'," sambungnya.

Sesudah itu, pria yang mengantar pasien tersebut pergi.

Menurut Imran, seusai dengan standar dan SOP maka pasien tersebut diberikan penanganan medis.

"Petugas lainnya mempersiapkan mobil untuk rujukan, pada saat mau dirujuk petugas kebingungan dan mencari pihak keluarga pasien, dan mereka (petugas) tidak tahu siapa yang mau dihubungi," katanya. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved