Penyakit
Menangani Abses Gigi: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan yang Efektif
Nanah pada gigi, akibat infeksi bakteri, membentuk abses. Timbul di sekitar akar gigi atau gusi, kondisi ini perlu perhatian serius.
TRIBUNJATENG.COM - Terkumpulnya nanah pada gigi merupakan pembentukan kantong atau benjolan yang disebut abses gigi, diakibatkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini dapat timbul di sekitar akar gigi atau di gusi.
Abses gigi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk abses periapikal yang muncul di ujung akar gigi, abses periodontal yang terjadi pada gusi di sekitar akar gigi dan dapat menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya, serta abses gingiva yang muncul di gusi.
Infeksi bakteri yang menyebabkan abses gigi sering terjadi pada individu dengan kebersihan gigi dan kesehatan gigi yang kurang baik. Nanah yang terakumulasi di benjolan dapat menyebabkan peningkatan rasa nyeri.
Baca juga: Memahami Abses Dubur: Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan
Penyebab abses gigi adalah pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut, yang dapat masuk ke dalam gigi melalui lubang atau retakan. Faktor risiko termasuk kebersihan gigi yang kurang baik, konsumsi makanan tinggi gula, dan mulut kering.
Gejala utama abses gigi meliputi nyeri tiba-tiba di gigi atau gusi, demam, pembengkakan gusi, sakit saat mengunyah, perubahan warna gigi, sensitivitas pada makanan panas atau dingin, bau mulut, dan pembengkakan pada wajah.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi saat gejala muncul untuk mencegah komplikasi serius. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin direkomendasikan setiap 6 bulan.
Dalam diagnosis abses gigi, dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti foto rontgen dan CT scan untuk menentukan sejauh mana infeksi telah menyebar.
Pengobatan abses gigi melibatkan pengeluaran nanah, pemberian antibiotik jika infeksi telah menyebar, perawatan saluran akar gigi, atau pencabutan gigi yang terkena. Pasien disarankan untuk menjalani perawatan di rumah, seperti berkumur dengan air garam dan mengonsumsi obat pereda nyeri.
Komplikasi yang mungkin timbul akibat abses gigi termasuk kista gigi, sinusitis, osteomielitis, angina Ludwig, atau sepsis. Pencegahan abses gigi melibatkan langkah-langkah seperti menjaga kebersihan gigi, menggunakan benang gigi, mengganti sikat gigi secara rutin, dan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung.
Saat gejala abses gigi disertai pembengkakan pada gusi dan kelenjar getah bening, segera berkonsultasi dengan dokter gigi atau pergi ke IGD rumah sakit terdekat. Perawatan rutin ke dokter gigi setiap 6–12 bulan sekali juga disarankan untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah penyakit gigi lebih lanjut.
Sumber artikel: Alodokter
Menangkal Ancaman Abses Otak: Gejala, Penyebab, dan Tindakan Cepat |
![]() |
---|
Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Abses Hati: Mengenal Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan |
![]() |
---|
Memahami Abses Dubur: Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan |
![]() |
---|
Memahami Abses: Infeksi Bakteri dan Pengobatannya untuk Kesehatan Optimal |
![]() |
---|
Abetalipoproteinemia: Kelainan Genetik Langka yang Mengganggu Metabolisme Lemak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.