Penyakit
Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Abses Hati: Mengenal Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan
Abses hati atau abses hepar merupakan suatu kantong berisi nanah yang terbentuk di dalam organ hati.
TRIBUNJATENG.COM - Abses hati atau abses hepar merupakan suatu kantong berisi nanah yang terbentuk di dalam organ hati. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau ameba yang masuk ke hati melalui luka tusuk pada perut atau penyebaran infeksi dari organ pencernaan lain.
Gejala penderita abses hati melibatkan nyeri pada perut bagian kanan atas, demam, dan penyakit kuning. Untuk mencegah komplikasi fatal, sangat penting untuk menangani abses hati dengan cepat dan efektif.
Penyebab abses hati umumnya berasal dari infeksi bakteri dan ameba, meskipun pada beberapa kasus, infeksi jamur juga dapat menjadi pemicu. Abses hati dibedakan menjadi tiga jenis utama, yaitu abses hati piogenik, abses hati ameba, dan abses hati jamur.
Baca juga: Menangani Abses Gigi: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan yang Efektif
Faktor risiko terjadinya abses hati melibatkan usia di atas 70 tahun, jenis kelamin laki-laki, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta adanya penyakit seperti kanker atau diabetes. Abses hati juga dapat berkembang sebagai akibat dari luka tusuk di hati atau setelah menjalani operasi di perut.
Gejala abses hati mencakup nyeri perut, demam, keringat berlebih pada malam hari, mual, muntah, lemas, penyakit kuning, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, tinja pucat, urine gelap, diare, dan batuk.
Penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang parah, seperti sakit perut yang intens, demam tinggi yang tidak mereda, kebingungan, atau penurunan kesadaran. Diagnosa abses hati melibatkan tanya jawab dokter, pemeriksaan fisik, dan serangkaian tes seperti tes darah, pemeriksaan feses, USG perut, CT scan, atau MRI perut.
Pengobatan abses hati tergantung pada penyebab, ukuran, dan lokasi abses. Metode pengobatan melibatkan pemberian obat-obatan, seperti antibiotik untuk abses hati piogenik atau metronidazole untuk abses hati ameba. Prosedur bedah seperti drainase melalui pemasangan selang kateter, laparoskopi, atau bedah konvensional juga dapat dilakukan.
Komplikasi abses hati yang dapat terjadi jika tidak ditangani dengan baik melibatkan sepsis, infeksi pada selaput pelindung paru-paru, peradangan pada peritoneum, dan penyebaran infeksi ke mata atau otak.
Untuk mencegah terjadinya abses hati, langkah-langkah pencegahan melibatkan menjalani pengobatan dengan benar, menjaga kebersihan tangan, mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum mengonsumsinya, menghindari minum air yang kotor, memasak daging hingga matang, menjalani kontrol rutin setelah operasi, dan melakukan hubungan seksual yang sehat serta menghindari penyalahgunaan NAPZA untuk mencegah HIV/AIDS.
Sumber: Alodokter
Menangkal Ancaman Abses Otak: Gejala, Penyebab, dan Tindakan Cepat |
![]() |
---|
Menangani Abses Gigi: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan yang Efektif |
![]() |
---|
Memahami Abses Dubur: Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan |
![]() |
---|
Memahami Abses: Infeksi Bakteri dan Pengobatannya untuk Kesehatan Optimal |
![]() |
---|
Abetalipoproteinemia: Kelainan Genetik Langka yang Mengganggu Metabolisme Lemak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.