Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Magelang

Cerita Dosen Untidar Magelang Bu Retno Setelah Viral, Haru saat Teman dan Tetangga Menghubungi

Awalnya tak percaya diri, dosen Tri Retno setyowati ternyata mendapatkan dampak positif setelah sosoknya diviralkan

Editor: muslimah
Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Dosen Untidar Magelang Tri Retno Setiyawati sempat insecure setelah viral. Namun menurutnya tetap ada dampak positif 

Di awal perkuliahan, dia menyelipkan materi soal adab berkirim surat elektronik dan basic manner atau tata krama dasar saat berkomunikasi dan berkirim pesan.

Retno mengungkapkan, salah satu tata krama berkomunikasi adalah terkait consent atau persetujuan.

Contohnya, jika ingin membagikan nomor kontak seseorang, harus mendapat persetujuan dari pemilik kontak tersebut.

Retno pun mengaku gagal menyampaikan pesan tersebut, lantaran ada mahasiswanya yang merekam dirinya tanpa persetujuan.

"Terus kebobolan ada yang posting video tanpa konsen kan rasanya wah gagal nih, dulu sempat mikir gitu. Consent itu penting dan itu yang krisis menurut saya di anak zaman sekarang," ujarnya.

Meski demikian, perempuan kelahiran Temanggung, Jawa Tengah ini mengaku tak mempermasalahkan ulah mahasiswanya itu.

Menurutnya, mahasiswa tersebut telah menyadari kesalahannya dan berinisiatif untuk meminta maaf serta meminta bertemu langsung dengan dosennya.

"Hari Senin dia kirim email minta maaf kepada saya dan minta ketemu untuk klarifikasi. Saya bilang ketemu aja di kelas ya mas, saya sudah menyiapkan soal buat dia," katanya.

Retno pun berpesan kepada mahasiswa tersebut untuk berhati-hati dalam membuat konten.

Pasalnya tidak semua orang akan berkenan untuk direkam tanpa persetujuan.

"Ini kebetulan nggak negatif-negatif amat ya, ada positifnya lah, dan saya nggak tahu kan kalau orang lain berkenan atau tidak (jika direkam tanpa persetujuan)," ujar Retno.

Dosen Untidar Magelang Tri Retno Setiyawati
Dosen Untidar Magelang Tri Retno Setiyawati (Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie)

Retno mengaku memiliki gaya mengajar yang santai.

Dia tak ingin membuat mahasiswanya tegang ketika mengikuti kuliahnya.

Pasalnya materi-materi yang diampunya tergolong berat dan menuntut tingkat konsentrasi tinggi, seperti aljabar dan kalkulus.

"Saya mah santai. Jadi kelas saya cukup santai, saya tidak pernah membawa agenda pelajaran dengan serius banget karena materinya saja sudah pusing," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved