Berita Nasional
Ada 6 Kasus Pneumonia Mycoplasma di Indonesia, Seluruhnya Anak-anak Usia 3 - 12 Tahun
Kemenkes mengatakan, terdapat enam kasus pneumonia mycoplasma di Indonesia. Kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae sendiri sedang mengalami kenaikan di C
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Mycoplasma Pneumonia di Semarang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menyebut belum ada kasus Mycoplasma Pneumonia di Ibu Kota Jawa Tengah. Dinkes tetap mengimbau masyarakat waspada terhadap penyakit dari China tersebut.
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, Dinkes meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut, terutama di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KPP) yang berhubungan langsung dengan perjalanan luar negeri. 0intu-pintu perjalanan luar negeri harus diwaspadai.
"Di Semarang belum ada kasus, di Indonesia juga belum. Namun, pintu-pintu perjalanan luar negeri diwaspadai," tutur Hakam, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya, saat musim hujan atau musim dingin banyak virus dan bakteri yang tumbuh. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat bisa menjaga kesehatan, khususnya anak-anak apabila mengalami demam tinggi dan batuk bisa segera periksa di fasilitas kesehatan.
"Jika ada gejala demam tinggi batuk seperti tanda Covid segera datang ke fasilitas kesehatan bisa ke puskesmas untuk dilakukan swab atau rumah sakit," jelasnya.
Hakam menyebut, pneumonia dan Covid adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Namun, bedanya, Covid disebabkan oleh virus, sedangkan pneumonia disebabkan jamur atau bakteri.
"Bisa sangat menyerang anak. Jadi, jika mulai flu dan pilek langsung konsultasi saja ke rumah sakit atau puskesmas," ucapnya.
Sementara, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta Dinkes untuk melakukan monitor ketat terkait penyakit pneumonia. Diketahui, penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini sudah merebak di Tiongkok dan banyak menimpa anak-anak.
Meski belum ada laporan resmi soal kasus pneumonia dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), dia mendorong Dinkes bisa melakukan tahapan-tahapan pencegahan agar masyarakat terhindar dari pneumonia.
"Kami sedang minta kepada Kepala Dinkes Kota Semarang untuk mencari informasi terkait pnemonia. Kalau gak salah menyerang paru-paru, sehingga saya minta untuk dicari informasi kemudian bagaimana langkah-langkah dari Kota Semarang melalui Dinkes. Tapi, sampai sekarang juga Pak Hakam (Kepala Dinkes Kota Semarang) belum melaporkan atau belum ada hal-hal yang terkait dengan pneumonia di Kota Semarang," paparnya.
Selain pneumonia, Ita menambahkan, awal musim hujan ini masyarakat juga diminta untuk waspada terkait penyakit demam berdarah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan Leptospirosis. Masyarakat juga diharapkan bisa menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.
“Kalau sekarang ini malah concernnya ke masalah demam berdarah, diare ISPA, leptospirosis. Jadi ini yang waspada karena ini musim hujan ya sepertinya iklim ini fluktuatif. Jadi kita harus siaga,” tuturnya. (eyf/aditya/inten/yohanes/andi/kps/tribun jateng cetak)
Sosok Ahmad Sahroni Dirotasi Jadi Anggota Komisi I DPR RI, Gegara Ucapan 'Orang Tolol Sedunia'? |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Rusdi Massse Gantikan Ahmad Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI |
![]() |
---|
Kanwil Kemenham Jateng dan Kanwil Kemenkum DIY Tandatangani Perjanjian Bersama Pemanfaatan BMN |
![]() |
---|
Viral Rekaman Ribuan Ojol Turun ke Jalanan Hari Ini, Antarkan Affan ke Peristirahatan Terakhir |
![]() |
---|
Tingkah Polah Ahmad Sahroni Sentil Media Disorot Warganet, Unggah Ini Saat Rakyat Demo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.