Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rohingya

Pemkot Sabang Minta UNHCR Bawa Pergi Pengungsi Rohingya, "Tak Akan Keluarkan Sepeserpun Buat Mereka"

Pemko Sabang meminta UNHCR untuk segera memindahkan para pengungsi Rohingya ke lokasi yang telah ditentukan.

AFP
Para pengungsi Rohingya membersihkan diri di belakang terpal di pantai Pulau Sabang, provinsi Aceh, Indonesia pada 3 Desember 2023. Lebih dari 100 pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, mendarat di provinsi paling barat Indonesia pada 2 Desember, kata pejabat, tetapi warga setempat mengancam akan mendorong mereka kembali ke laut. CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP 

TRIBUNJATENG.COM, SABANG - Pemerintah Kota Sabang telah menyerukan kepada UNHCR agar segera memindahkan pengungsi Rohingya dari wilayah tersebut.

Keputusan ini diambil untuk meredakan ketegangan antara warga setempat dan para pengungsi, serta memastikan situasi tetap terkendali.

Ady Akmal Shiddiq, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Pemko Sabang, menegaskan bahwa Pemko tidak mengalokasikan anggaran apa pun untuk pengungsi Rohingya.

Baca juga: Ide Wakil Presiden Maruf Amin Buka Peluang Pulau Galang Jadi Tempat Pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di pantai setelah masyarakat setempat memutuskan untuk mengizinkan mereka sementara mendarat untuk mendapatkan air dan makanan di Ulee Madon, provinsi Aceh, Indonesia, pada 16 November 2023. Sekitar 250 pengungsi Rohingya mencapai Indonesia bagian barat dengan perahu kayu yang penuh sesak pada 16 November 2023, sehingga jumlah pengungsi yang dilaporkan oleh pejabat setempat tiba pada minggu ini menjadi hampir 600 orang. amanda jufrian / AFP
Pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di pantai setelah masyarakat setempat memutuskan untuk mengizinkan mereka sementara mendarat untuk mendapatkan air dan makanan di Ulee Madon, provinsi Aceh, Indonesia, pada 16 November 2023. Sekitar 250 pengungsi Rohingya mencapai Indonesia bagian barat dengan perahu kayu yang penuh sesak pada 16 November 2023, sehingga jumlah pengungsi yang dilaporkan oleh pejabat setempat tiba pada minggu ini menjadi hampir 600 orang. amanda jufrian / AFP (AFP)

Meskipun warga mengecam kehadiran mereka, Ady menyatakan bahwa langkah UNHCR untuk segera memindahkan pengungsi ke lokasi yang telah ditentukan sebelumnya adalah solusi terbaik.

"Kami tidak ingin terjadi hal-hal di luar kendali, oleh karena itu sebaiknya pihak UNHCR segera memindahkan mereka," ujarnya.

Ady menjelaskan bahwa Pemko hanya memberikan bantuan kemanusiaan saat kedatangan pertama pengungsi, seperti makanan, minuman, dan pakaian, dengan dukungan dari masyarakat sekitar.

"Pemko tidak mengeluarkan sepeser pun untuk mereka," tegas Ady.

Pembiayaan pengungsi Rohingya sepenuhnya ditanggung oleh UNHCR, sesuai dengan penjelasan Protection Associate UNHCR, Faisal Rahman.

Ia menekankan tanggung jawab penuh UNHCR terhadap kebutuhan dasar, kesehatan, dan biaya lainnya tanpa membebani pemerintah.

"Semua penanganan menjadi tanggung jawab kita dari UNHCR dengan lembaga mitra seperti IOM dan lainnya," ungkap Faisal.

Tim UNHCR akan terus berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Pengungsi Nasional dan pemerintah untuk menentukan alternatif tempat yang dapat ditunjuk untuk relokasi atau penempatan selanjutnya para pengungsi Rohingya.

(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kontroversi Pengungsi Rohingya, Kabag Prokopim: Pemko Sabang Tak Keluarkan Sepeser pun untuk Mereka

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved