Rohingya
Warga Aceh Ngamuk Banyak Pengungsi Rohingya BAB Sembarangan di Tambak Ikan
Aksi kurang bertanggung jawab pengungsi Rohingya di Aceh menimbulkan kehebohan di Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie.
TRIBUNJATENG.COM - Aksi kurang bertanggung jawab pengungsi Rohingya di Aceh menciptakan kegusaran di kalangan warga setempat.
Sebanyak 180 pengungsi Rohingya saat ini tinggal di sekitar Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie.
Belakangan ini, mereka menciptakan keributan dengan melakukan tindakan tidak senonoh, yaitu membuang kotoran di tambak ikan yang berada dekat dengan tempat penampungan mereka.
Baca juga: Pemuda Pantan Cuaca Bersatu Tolak Kedatangan Rohingya, Jaga Pintu Masuk Gayo Lues
Perbuatan ini tentu membuat emosi warga setempat hingga akhirnya mereka terpaksa mengusir pengungsi tersebut.
Warga merasa bahwa tindakan yang dilakukan oleh pengungsi Rohingya sangat tidak pantas.
"Tentu saja, perilaku seperti itu dapat menciptakan rasa tidak nyaman dan berpotensi menyulut konflik antara pengungsi dan masyarakat setempat," ungkap Keuchik Gampong Batee Zakaria seperti dilansir oleh Tribun Medan pada Sabtu (16/12/2023).
Meskipun demikian, perlu diakui bahwa masalah ini mungkin muncul akibat kurangnya persiapan infrastruktur dan koordinasi yang memadai dalam menanggapi kedatangan pengungsi.
Keuchik Zakaria menegaskan bahwa awalnya masyarakat menolak kehadiran etnis Rohingya, namun mereka akhirnya setuju untuk memberikan tempat sementara atas permintaan Pemerintah Kabupaten Pidie.
Dalam situasi ini, perlu dipertanyakan apakah pemerintah setempat telah memastikan adanya infrastruktur yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, termasuk tempat pembuangan limbah.
Sementara itu, Protection Associate UNHCR Yance Tamaela menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya mencari solusi bersama kepolisian dan tokoh masyarakat.
Walaupun sudah ada kesepakatan untuk menempatkan pengungsi di tenda di tepi pantai, keluhan warga mengenai perilaku pengungsi menandakan bahwa tindakan lebih lanjut masih diperlukan.
Pertama, pemerintah setempat harus meningkatkan upaya dalam menyediakan fasilitas dasar, termasuk tempat pembuangan limbah, sehingga pengungsi dapat hidup dengan layak tanpa mengganggu masyarakat setempat.
Kedua, perlu dibangun komunikasi yang lebih efektif antara pemerintah, masyarakat, dan UNHCR untuk mengatasi ketidaksetujuan awal dan membangun pemahaman bersama.
Pentingnya memberikan edukasi kepada pengungsi mengenai norma-norma dan budaya lokal juga tidak boleh diabaikan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan ke depannya dapat terjalin kerjasama yang harmonis antara pengungsi Rohingya dan masyarakat Gampong Blang Raya.
(*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pengungsi Rohingya di Aceh Berulah, BAB Sembarang di Tambak Ikan Hingga Bikin Warga Geram
Menkopolhukam Mahfud MD Pindahkan Pengungsi Rohingya: Demi Kemanusiaan |
![]() |
---|
Warga Rohingya di Aceh Sempat Mogok Makan, Tuntut Tempat Penampungan Layak |
![]() |
---|
Protes Massa di Aceh Utara: Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya dan Penyelundupan Manusia |
![]() |
---|
Tampang Tersangka Penyelundupan Rohingya: Dari Pengungsi Hingga Dalang Perjalanan Gelap ke Indonesia |
![]() |
---|
Joroknya Pengungsi Rohingya Pakai Paksa Tambak Ikan Warga Aceh Buat BAB Plus Mandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.