Ekonomi Bisnis
Nilai Ekspor Jateng Naik Pada November 2023, Ini Sektor yang Mendominasi
BPS Provinsi Jateng mencatat nilai ekspor Jateng pada November 2023 sebesar US$ 879,02 juta atau naik 2,42 persen dibanding ekspor pada Oktober 2023
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng mencatat nilai ekspor Jateng pada November 2023 sebesar US$ 879,02 juta atau naik 2,42 persen dibanding ekspor pada Oktober 2023. Namun jika dibandingkan dengan ekspor November 2022, nilai ekspor Jateng mengalami penurunan.
"Nilai ekspor Jawa Tengah bulan November 2023 jika kita bandingkan dengan November 2022 (secara yoy) nilai ekspor Jateng mengalami penuruan sebesar 2,96 persen, di mana pada November 2022 nilai ekspor ini mencapai US$ 905,84 juta," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan saat konferensi pers secara virtual, Selasa (2/1/2024).
Dijelaskan, menurut sektor, nilai ekspor Jateng pada November 2023 yang mencapai US$ 879,02 juta didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$ 854,8 juta, sektor pertanian sebesar US$ 20,72 juta, pertambangan US$ 0,16 juta, dan migas US$ 3,34 juta.
"Ekspor nonmigas memberikan sumbangan sebesar 99,62 persen dari total ekspor pada bulan November 2023. Ekspor menurut sektor, sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan mengalami kenaikan pada November 2023 bila dibandingkan Oktober 2023," terangnya.
Baca juga: Pesawat Kargo Rute Semarang ke Singapura Jadi Katrol Kenaikan Nilai Ekspor Jateng
Baca juga: Nilai Ekspor Jateng Naik 41,02 Persen, Nilai Impor Turun 18,12 Persen
Disebutkan, pangsa ekspor Jateng untuk nonmigas pada November 2023 didominasi negara Amerika Serikat dengan nilai US$ 317,22 juta, disusul Jepang US$ 81,28 juta dan Tiongkok US$ 74,76 juta. Kontribusi ketiganya sebesar 53,33 persen selama Januari-November 2023.
"Ekspor ke negara ASEAN memiliki share sebesar 7,49 persen atau sebesar US$ 65,56 juta pada November 2023. Sedangkan untuk ekspor ke negara Uni Eropa memiliki share lebih besar yaitu 13,19 persen atau senilai US$ 115,50 juta," tambahnya.
Sementara di sisi impor, nilai impor Jawa Tengah pada November 2023 tercatat sebesar US$ 1.404,65 juta atau naik 40,04 persen jika dibandingkan impor pada Oktober 2023. Begitu pula jika dibandingkan dengan impor November 2022, naik sebesar 27,36 persen.
"Impor non migas pada November 2023 mencapai US$ 764,86 juta, naik sebesar US$ 133,02 juta atau 21,05 persen dibanding nilai impor pada Oktober 2023. Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar pada November 2023 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$ 384,66 juta, Amerika Serikat US$ 45,02 juta dan Australia US$ 34,62 juta," terangnya.
Adapun disebutkan, neraca perdagangan Jawa Tengah pada November 2023 defisit US$ 525,64 juta, dipicu oleh defisit pada sektor migas.
Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$ 636,46 juta, sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$ 110,82 juta.
"Surplus non migas didominasi berasal dari produk ekspor pakaian dan aksesorisnya.
Neraca perdagangan barang nonmigas Jawa Tengah Januari - November 2023 mengalami surplus sebesar US$ 2.250,09 juta dan ekspor non migas kumulatif Januari - November 2023 mengalami penurunan 12,78 persen dibandingkan periode Januari - November 2022, dan impor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 3,50 persen," imbuhnya. (idy)
Pegadaian Perluas Keagenan dan Layanan Tabungan Emas Kerja Sama dengan Kadin Jateng |
![]() |
---|
Pedagang Sembako Pasar Bulu Semarang Curhat ke Mentan, Minta Penyaluran SPHP Tak Ribet |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Sebabkan Inflasi di Jateng pada Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Dampak Tarif 0 Persen Untuk Amerika, Pengusaha Siapkan Strategi Efisiensi |
![]() |
---|
Ratri Bintari Ekowati Raup Cuan dari Kain Perca yang Jadi Beragam Produk Bernilai Ekonomis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.