Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Gandeng MUI dan Kemenkes, Polda Jateng Bakal Tertibkan Warung Penjual Daging Anjing di Solo

Polda Jawa Tengah berencana melakukan penertiban penjual daging anjing , warung RW atau penjual daging Scooby Doo di wilayah Solo

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polda Jawa Tengah berencana melakukan penertiban penjual daging anjing , warung RW atau penjual daging Scooby Doo di wilayah Solo.

Polda telah menerjunkan beberapa anggota untuk melakukan mapping. 

"Iya kasus ini jadi atensi kita, spot penjual anjing di Solo nanti dilidik karena di sana banyak. Untuk penertiban nanti nyusul kami mapping dulu," beber Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi selepas konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (9/1/2024).

Pihaknya juga bakal menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Kesehatan dalam melihat aspek kesehatan dan keagamaan dalam mengusut kasus ini.

Baca juga: Sosok 5 Tersangka Penyelundupan Anjing dari Subang ke Sragen, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Baca juga: "Rasanya Panas" Kesaksian Pemuda yang Ikut Tenggak Miras Oplosan di Semarang, 4 Tewas

"Sudah ada lima tersangka, dari keterangan tersangka mereka udah kirim beberapa kali," terangnya.

Untuk mendukung proses penyelidikan, kata dia, masih melakukan autopsi terhadap 12 anjing yang mati. Autopsi dilakukan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Sedangkan anjing yang hidup dirawat di sejumlah shelter baik di Mijen maupun Peterongan, Semarang Selatan.

"Dari 226 anjing, 12 mati, 1 melahirkan,"  katanya.

Di samping itu, Yayasan Sahabat Setia Satwa mengungkapkan kondisi ratusan anjing yang diamankan Polrestabes Semarang di Gerbang Tol Kalikangkung.

Menurut Tim lapangan  Yayasan Sahabat Setia Satwa, Maria Chrystiana, ada tiga anjing dalam kondisi hamil.

Satu anjing bahkan sampai melahirkan lima anaknya di lokasi. Artinya, anjing itu ditangkap saat keadaan hamil.

"Dua anjing lainnya yang sedang hamil kami evakuasi ke klinik Emerald Semarang karena lemas," terangnya, Senin (8/1/2024).

Tak hanya itu, ratusan anjing banyak yang mengalami kritis karena malnutrisi akut, diare dan stres.

Adapula anjing yang mengalami luka jeratan yang membusuk.

"Ada beberapa anjing sedang menyusui tapi tanpa anak sehingga mastitis (radang kelenjar susu)," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved