Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

UPDATE Kondisi Ratusan Anjing Selundupan Semarang : 98 Persen Malnutrisi , Butuh 3 Bulan Penyembuhan

Ketua Yayasan dan Pendiri Animals Hope Shelter Indonesia, Khristian Joshua Pale mengungkap kondisi ratusan anjing yang gagal diselundupkan ke rumah ja

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto.
Kondisi ratusan anjing yang hendak diselundupkan ke Sragen saat di rumah penampungan sementara anjing di Jalan Kompol Maksum, Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (9/1/2024). 

Ia menjelaskan, anjing-anjing tersebut diberikan sejumlah multivitamin. Perawatan khusus diberikan terhadap anjing yang lehernya terkena jeratan kawat dan anjing melahirkan.

"Sementara kami tidak memberikan vaksin dulu karena ini masih proses adaptasi dan memang baru beberapa hari juga datang, jadi vaksin belum dilakukan," paparnya.

Perwakilan Dinas Pertanian Kota Semarang, Irene Natalia Siahaan menuturkan, telah mengirimkan tenaga medis, dokter hewan dan paramedik. Adapula bantuan dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia yang ikut membantu. 

Pihaknya rutin melakukan cek kesehatan pemberian injeksi multivitamin, obat kutu, dan pengobatan bagi yang pincang dan luka jeratan.

"Kalau untuk yang stres perjalanan atau traumanya itu masih ada sampai saat ini. Tapi sebagian besar masih mau makan, yang diare karena perubahan pakan maupun dari perut kosong yang terisi," ungkapnya. 

Ia mengatakan, ada satu ekor anjing yang kena cacing jantung tetapi sudah mati dan dikubur.

Sebelas ekor lainnya yang mati sudah dikirim sampelnya untuk cek rabies dan cek organ ke balai di Wates Yogyakarta.

"Rabies hasilnya belum ada, harapan kami tidak ada," terangnya. 

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan,dalam kasus penyelundupan ini berfokus terhadap dua persoalan. 

Dua hal itu meliputi soal penegakan hukumnya dan penanganan anjing-anjing yang ada di  shelter.  

"Dari sisi materi penegakan hukum tidak ada masalah, kita sudah menetapkan lima tersangka kemudian sedang kita kembangkan juga asalnya dan akan di-kemanakan itu nanti akan ditangani penyidik," ucapnya. 

Kemudian persoalan kedua, kata dia, yakni penanganan 200an anjing yang masih tersisa.

Pihaknya melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, Dinas Pertanian, dan pecinta hewan di Semarang untuk  memberikan pelayanan  terhadap anjing-anjing ini supaya mendapat pelayanan lebih baik.

Fokus diskusi nantinya membahas penanganan anjing yang sakit dengan yang sehat meliputi penempatan shelter selanjutnya.

"Pokoknya semua aktivitas itu kita kuatkan dengan tempat yang memiliki sertifikasi, orang yang merawat juga harus memiliki sertifikasi, dokter juga yang expert di bidang hewan," tandasnya. (iwn)

Baca juga: 3 Shio Ini Bakal Raih Banyak Cuan Saat Imlek 2024 Tahun Naga Kayu

Baca juga: Kodim Kendal 0715 Menggelar Karya Bakti dan Baksos untuk Masyarakat

Baca juga: Pemkot Pekalongan Dukung Zero Knalpot Brong Untuk Cegah Gesekan di Masyarakat

Baca juga: Sortir & Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di Wonosobo Mulai Dilakukan, Bawaslu Imbau Soal Prosedur

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved