Kisah Seru Syuting Pemukiman Setan: Para Pemain Akting di Rumah Tua Angker Tengah Hutan Bogor

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Kehadiran pemain dalam Film Horor terbaru berjudul Pemukiman Setan menciptakan kehebohan di antara para penonton Bioskop Cinepolis Pacific Mall Tegal pada Sabtu (27/1/2024).

Artis yang hadir meliputi Maudy Effrosina (berperan sebagai Alin Wihanggamapati), Daffa Wardhana (berperan sebagai Fitrah Fabiandi), dan Co-Director Imron Ayikayyu.

Film Pemukiman Setan yang sedang diputar di bioskop seluruh Tanah Air, ternyata benar-benar diambil gambar di rumah tua dan lokasinya berada di tengah hutan.

Baca juga: Ada Film Rambut Kafan dan Setengah Hati, Berikut Jadwal Bioskop Pati Hari Ini Jumat 26 Januari 2024

Co-Director Pemukiman Setan, Imron Ayikayyu, mengungkapkan bahwa lokasi pengambilan gambar film ini adalah rumah tua asli di tengah hutan di daerah Bogor.

Rumah tersebut awalnya adalah villa, namun telah lama tidak digunakan.

Imron menyatakan bahwa para artis tidak pernah mengalami pengalaman mistis khusus di lokasi tersebut. Meskipun begitu, atmosfer di lokasi tersebut memang cukup menakutkan.

Imron juga menjelaskan bahwa selama proses syuting, supervisornya selalu mengajak para anggota tim untuk berdoa sebelum memulai syuting, meskipun tidak ada ritual khusus yang dilakukan.

"Meskipun tidak ada ritual tertentu, setiap kali kami akan melakukan syuting, kami berkumpul untuk berdoa bersama setiap hari," ungkapnya.

Imron menegaskan bahwa kisah dalam film Pemukiman Setan ini sepenuhnya bersifat fiksi. Namun, terkait ilmu santet median cacing yang menyebabkan halusinasi, hal tersebut memang benar-benar ada.

"Mengenai santet median, kami melakukan riset terkait penggunaan cacing. Informasi ini dapat ditemukan di Google," tambahnya.

Maudy Effrosina berbagi pengalaman menariknya selama proses syuting film Pemukiman Setan. Ia menyebutkan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya dalam Film Horor aksi.

Lokasi syutingnya pun cukup dingin dengan suhu mencapai 16 derajat Celsius.

"Ketika saya menyanyikan tembang Jawa, saya merasa sulit karena intonasi dan vokalnya tidak boleh salah. Membutuhkan waktu yang lama, tetapi syukurlah semuanya lancar," ungkapnya.

Sementara itu, Daffa Wardhana mengungkapkan bahwa ada adegan yang cukup melelahkan, di mana ia harus meledak dan marah-marah kepada Alin. Selain itu, ia juga terlibat dalam adegan menggunakan CGI di mana ia menusuk-nusuk diri sendiri. Proses syuting adegan tersebut berlangsung setengah hari, sampai sore.

"Prosesnya cukup panjang, tetapi ketika melihat hasil filmnya, sangat memuaskan," ujar Daffa Wardhana. (fba)