Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pembangunan Tol Jogja-Solo Didemo Warga Bayen, Mereka Pertanyakan Nasib 2 Makam

warga Bayen melakukan aksi dengan memasang spanduk menolak pembangunan jalan tol sebelum ada kepastian relokasi makam

Editor: muslimah
Istimewa
Warga Bayen demonstrasi dan memasang spanduk menolak pembangunan jalan tol sebelum ada kepastian relokasi makam Bayen, Rabu (6/2/2024).  

TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Warga Padukuhan Bayen, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman memasang spanduk penolakan pembangunan jalan tol Jogja- Solo.

Sebabnya, pembangunan tol tersebut melewati dua komplek makam.

Saay pembangunan jalan bebas hambatan tersebut terus dikerjakan, hingga kini belum ada pemindahan atau relokasi makam.

"Intinya, sebelum ada tanah pengganti makam itu kita menolak pembangunan jalan tol," kata Dukuh Bayen, Mukti Sukamdani kepada wartawan, Rabu (6/2/2024).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun 5 Kendaraan di Kebumen, Evakuasi Korban Tewas sampai 5 Jam

Baca juga: Ikut Diseret AKP Andri Gustami yang Dituntut Hukuman Mati, Kapolda Lampung Bongkar Isi Chat Mereka

Aksi pemasangan spanduk diikuti ratusan warga Bayen.

Mereka unjuk rasa menuntut adanya kepastian relokasi makam.

Mukti mengatakan, ada dua komplek makam di Padukuhan Bayen yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja- Solo.

Satu komplek makam terdampak total keseluruhan.

Sedangkan satu lagi hanya tergerus sebagian. Kedua makam tersebut berada di Tanah Kasultanan atau Sultan Ground. 

Sejauh ini pembangunan jalan tol Jogja-Solo sudah dimulai dari Kalurahan Tamanmartani, Kalasan.

Pembangunan terus berjalan karena di Purwomartani sendiri sudah ada pembebasan uang ganti kerugian (UGR).

Bahkan warga sudah membongkar secara mandiri rumah-rumah yang terdampak.

Sebab itu, sebelum pembangunan jalan tol masuk ke Padukuhan Bayen, warga ahli waris meminta agar dua komplek makam yang merupakan fasilitas umum diberi kepastian pemindahan. 

Menurut Mukti, sudah ada audiensi dengan pihak panitia jalan tol namun baru sebatas pembicaraan perihal tanah pengganti maupun perizinannya.

Sedangkan warga meminta ada kepastian relokasi sebelum jalan tol dibangun. 

"Sebelum (pembangunan tol) masuk ke wilayah kami, maka kami ada keinginan- keinginan seperti itu. Jadi sebelum masuk ke Purwomartani, dari warga minta kejelasan, tentang pemindahan makam. Kalau untuk pembangunan jalan tol sebenarnya dari warga mendukung. Tapi fasum, berwujud makam, agar diberi perhatian dan kejelasan," kata dia. 

Sementara itu, Lurah Purwomartani, Semiono menyampaikan, masyarakat Padukuhan Bayen pada prinsipnya tidak menolak pembangunan jalan tol.

Justru mendukung, tapi pembangunan proyek strategis nasional itu harus dibarengi dengan penyelesaian relokasi makam.

Sederhananya, warga minta dibuatkan kembali makam yang tergerus pembangunan jalan tol. 

Mengenai tuntutan warga ini, pihak Kalurahan mengaku sudah berkoordinasi dengan Kanwil BPN DIY dan PPK pembangunan jalan tol tadi pagi.

Koordinasi untuk menindaklanjuti serat palilah, atau izin sementara kontruksi di atas Tanah Kasultanan, dari Gusti Mangkubumi yang menyebutkan bahwa semua tanam tumbuh yang berada di atas tanah Kasultanan untuk penggantiannya menjadi tanggung jawab penerima palilah.

"Penerima palilah dalam hal ini pihak jalan tol. Jadi, pembangunan mungkin akan dihalangi masyarakat sebelum relokasi makam diganti," kata Semiono.

Pihaknya mengaku akan berupaya untuk memfasilitasi apa yang menjadi keinginan masyarakat dengan mengkomunikasikan persoalan lahan relokasi ini kepada Panitikismo Keraton Ngayogyakarta maupun Dispertaru DIY. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Jogja - Solo, Dian Ardiansyah saat dikonfirmasi mengatakan, tanah makam di Padukuhan Bayen merupakan tanah Sultan Ground.

Mengenai progres pemindahan makam, sekarang ini dalam proses penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk biaya pemindahannya sebagai tindaklanjut setelah serat Palilah terbit.

Adapun mengenai kontrak KJPP tersebut berada di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam hal ini PT Jasa Marga Jogja-Solo.

"BUJT dan BPN siang tadi sudah bertemu Pak Lurah dan menjelaskan mengenai hal tersebut," kata dia. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved