Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Setelah Lakukan Pembunuhan, Bripda Waldi Sempat Kembali ke Rumah Dosen EY untuk Cek Kondisi Korban

Bripda Waldi mengaku sempat panik setelah melakukan pembunuhan di Muaro Bungo.

Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
Istimewa
WALDI DAN KORBAN - Bripda Waldi Adiyat dan EY, oknum polisi dan dosen yang jadi korbannya dalam kasus pembunuhan di Bungo. (ISTIMEWA) 

TRIBUNJATENG.COM, JAMBI - Sidang etik Bripda Waldi, polisi yang membunuh dosen EY (37), berlangsung di gedung Siginjai Polda Jambi pada Jumat (7/11/2025). 

Dalam sidang tersebut, Bripda Waldi mengaku sempat panik setelah melakukan pembunuhan di Muaro Bungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.

Peristiwa itu bermula ketika Waldi dan EY terlibat cekcok di kediaman EY.

Baca juga: Akhir Karier Bripda Waldi di Kepolisian Setelah Disidang 14 Jam, Tertunduk Diam Seribu Bahasa

Baca juga: Asmara Buat Oknum Polisi Gelap Mata, Perkosa dan Bunuh Dosen Mantan Kekasihnya

Dalam kondisi emosi, Waldi melihat sebatang sapu bergagang besi.

Waldi lepas kendali, mengambil sapu tersebut dan mendorong EY.

Setelah itu Waldi menekan leher EY yang terbaring di atas kasur, hingga tidak sadarkan diri.

Hal ini diungkapkan oleh Frengky, salah satu kuasa hukum keluarga korban.

"Pengakuannya saat sidang begitu, dia tekan leher korban pakai gagang sapu," kata Frengky, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (8/11/2025).

Setelah melihat EY tak sadarkan diri, Waldi pergi dengan membawa mobil EY.

Tak berapa lama, dia kembali ke rumah EY, dan melihat EY masih belum bergerak.

Waldi mengecek saluran napas dari hidung, dan mengecek detak jantung EY.

Saat itu dia panik, bahwa EY sudah tewas.

"Dia sempat panik setelah tahu korban sudah tewas," kata Frengky.

Dalam kondisi panik, Waldi akhirnya berupaya merekayasa peristiwa itu, seolah-olah sebagai peristiwa perampokan.

"Saat itu lah (panik), dia rekayasa solah-olah ada perampokan, dia ambil harta berharga korban," tambah Frengky.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved