Berita Kesehatan
Teh Panas atau Es Teh, Mana Lebih Baik Buat Menurunkan Berat Badan? Jangan Sampai Keliru!
Saat menyesap teh panas, tubuh manusia lebih mampu merasakan aroma dan rasa yang kuat dibanding saat meminumnya dalam kondisi dingin
TRIBUNJATENG.COM - Teh panas atau es teh? Pilihannya tentu sesuai dengan selera.
Tergantung pula dengan kondisi cuaca dan waktu meminumnya.
Lantas, mana yang lebih bagus untuk kesehatan?
Baca juga: Sudah Jual 2 Mobil Cuma Dapat 10 Suara, Dede Sunandar Kini Buka Usaha Baru "Es Teh Dewan"
Baca juga: Dampak ke Tubuh Jika Anda Minum Teh Manis Tiap Hari, Ini yang Disarankan
Teh dikonsumsi oleh banyak orang, baik dalam bentuk seduhan panas atau adukan dingin menyegarkan.
Selain rasanya yang khas, banyak orang menyukai teh karena minuman ini kaya akan beberapa antioksidan.
Teh juga mengandung kafein meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kopi, dikutip dari onlymyhealth (19/1/2021).
Oleh karena itu, teh mungkin pilihan yang jauh lebih baik untuk mereka yang sensitif terhadap kafein.
Lantas, sehat mana antara teh panas dan es teh?
Teh panas vs es teh
Berikut ini perbandingan kandungan dan manfaat di antara keduanya:
1. Antioksidan lebih tinggi saat disebuh dalam keadaan dingin
Teh terkenal dengan sifat antioksidannya yang baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab penyakit.
Namun, jumlah antioksidan yang masuk ke dalam tubuh juga bergantung pada jenis daun yang digunakan dan seberapa panas Anda menyeduhnya.
Jumlah antioksidan maksimum ditemukan dalam teh putih dan itu bisa didapatkan jika didiamkan dalam waktu lama.
Hal ini juga biasa terjadi pada teh hijau.
Jadi jika Anda ingin memaksimalkan asupan antioksidan, ada baiknya Anda menikmatinya dengan es atau dalam keadaan dingin.
2. Teh panas dapat meningkatkan risiko kanker
Konsumsi teh panas telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan berdasarkan berbagai penelitian.
Misalnya, teh hijau dikenal dengan efek antikanker dan pencegahan kemo karena kaya akan profil antioksidan yang mengandung epigallocationchin-3-gallate, quercetin, kaempferol, dan lainnya.
Kendati demikian, konsumsi teh panas yang berlebih juga telah dikaitkan dengan risiko kanker.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah penelitian tahun 2018, dilansir dari Times of India.
Selain itu, kemungkinan terkena penyakit ini lebih tinggi pada orang yang merokok dan minum alkohol.
Studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer pada tahun 2019 mengungkapkan, minum teh segera setelah direbus dapat meningkatkan risiko terkena kanker esofagus.
3. Es teh baik untuk penderita obesitas
Es teh yang diminum tanpa tambahan gula atau pemanis apa pun akan bermanfaat untuk orang yang mencoba menurunkan berat badan.
Selain itu, es teh mungkin juga baik untuk orang gemuk yang menderita masalah hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya.
4. Cita rasa lebih nikmat saat panas
Teh panas atau pun es teh, keduanya memiliki cita rasa yang nikmat.
Namun demikian, cita rasa yang lebih nikmat dari teh bisa didapatkan saat dinikmati dalam kondisi panas.
Saat menyesap teh panas, tubuh manusia lebih mampu merasakan aroma dan rasa yang kuat dibanding saat meminumnya dalam kondisi dingin.
Dokter Spesialis Syaraf di Banyumas Ini Ungkap Manfaat Terapi Sel Punca bagi Pasien Stroke |
![]() |
---|
10 Kelainan Sex Parafilia yang Bisa Diidap Pria dan Wanita: Puas Dilakban |
![]() |
---|
5 Manfaat Padel, Olahraga Seru yang Sedang Hits: Harus Punya Skill Tenis? |
![]() |
---|
7 Buah Cepat Naikkan Gula Darah, Terlihat Sehat tapi Penderita Diabetes Wajib Waspada |
![]() |
---|
Apa Itu Febris, GEA dan Abdominal Pain? Penyakit Dara Arafah Bocor: Kok Bisa Ya Dibilang Cuma? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.