Pendidikan
Rektor Universitas Pancasila Didesak Dicopot Sementara, Mahasiswa: Tolak Keras Krisis Moral
Rektor Universitas Pancasila, ETH didesak diberhentikan sementara dari jabatannya. Hal ini seiring kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan ETH
TRIBUNJATENG.COM - Rektor Universitas Pancasila, ETH didesak diberhentikan sementara dari jabatannya.
Hal ini seiring kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh sang rektor.
Desakan agar ETH diberhentikan sementara ini disuarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pancasila.
Para mahasiswa menggelar aksi untuk mensikapi kasus ini. Salah satu caranya dengan membentangkan spanduk yang isinya menolak keras krisis moral di lingkup Universitas Pancasila.
Perwakilan Senat Mahasiswa FH, Nata mengatakan pihaknya menyuarakan tuntutan ini lantaran aksi ETH yang diduga melecehkan staf kampus berinisial RZ tak pantas terjadi di lingkup pendidikan.
“Rektor Universitas Pancasila yang diduga melakukan pelecehan, jabatannya diberhentikan untuk sementara waktu,” ujar dia kepada wartawan saat ditemui di area kampus.

Baca juga: Rektor Universitas Pancasila Diduga Lecehkan Karyawan, Korban Lapor ke Atasan Malah Dimutasi
Baca juga: Kronologi Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila ke Karyawan, Minta Diteteskan Obat Mata
Tak hanya itu, Nata dan mahasiswa FH Universitas Pancasila turut mendesak sang rektor supaya muncul ke muka umum. Mereka meminta ETH melakukan klarifikasi atas isu yang merebak baru-baru ini.
“Melakukan klarifikasi atas dugaan tindak pelecehan seksual, baik terbukti maupun tidak terbukti,” tutur dia.
Sehubungan dengan tuntutan di atas, mahasiswa meminta yayasan supaya melantik pelaksana tugas (Plt.) rektor. Sebab, ETH sampai saat ini disinyalir masih diperiksa aparat kepolisian atas kasus yang terjadi.
“Mengangkat Plt. rektor, sehubungan dengan rektor yang masih dalam tahap pemeriksaan di kepolisian,” imbuh dia mewakili teman-temannya.
Untuk diketahui, Kuasa Hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani mengungkapkan dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada 6 Februari 2023.
"Saat itu RZ dapat laporan dari sekretaris rektor, bahwa hari itu dia harus menghadap rektor. Jam 13.00 WIB dia menghadap rektor, dia ketuk pintu, pas dia buka pintu rektornya sedang duduk di kursi kerjanya," ujar Amanda.
Baca juga: Inilah Sosok Prof Edie Toet Hedratno, Rektor Universitas Pancasila Diduga Cium Stafnya
Korban kemudian, menurut Amanda, duduk di kursi yang berada di hadapan ETH. Menurut dia, kala itu ETH memberikan sejumlah perintah terkait pekerjaan kepada korban.
Tetapi, sang rektor perlahan bangkit dari kursinya lalu duduk di dekat RZ.
"Enggak lama kemudian dia sambil duduk nyatet-nyatet, tiba-tiba dia dicium sama rektor, pipinya," kata Amanda.
RZ yang terkejut lantas berdiri dari posisinya. Korban mengaku ketakutan dan hendak melarikan diri dari lokasi kejadian.
Akan tetapi, ETH tiba-tiba memintanya untuk meneteskan obat tetes dengan dalih matanya memerah. Dalam kondisi tersebut, RZ melakukan permintaan ETH dengan jarak yang tak terlalu dekat.
Di saat itulah, ETH melecehkan RZ.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD Organ Peredaran Darah Halaman 67 68 Subtema 2 Pembelajaran 3 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 11, Kurikulum Merdeka: The Legend of N'daung Snake Hal19 20 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Geografi Kelas 12, Bab 1 Hal 60 Kurikulum Merdeka: Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Kelas 12 Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Merdeka, Bab 7 Halaman 206 |
![]() |
---|
3 Tantangan yang Membuat Perguruan Tinggi Vokasi Lambat Berkembang, Akreditasi Unggul Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.