Berita Kudus
Dandangan Sebagai Integrasi Religius dan Kebudayaan
PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng mendukung peningkatan penerimaan Pajak Daerah
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Momentum Dandangan 2024 di Kabupaten Kudus akan berlangsung sejak 1 Maret sampai 11 Maret 2024.
Tradisi tahunan untuk menyambut datangnya Ramadan ini bagian dari integrasi antara religiositas dan kebudayaan.
Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, dua entitas antara budaya lokal dan religi yang ada di Kudus itu telah menyatu dan setiap tahun menjadi even yang dinanti-nanti oleh masyarakat. Substansi dari tradisi Dandangan itu sendiri merupakan momentum penantian masyarakat kapan Ramadan dimulai.
“Dan saat ini Dandangan sudah menjadi bagian dari masyarakat Kudus. Tradisi berlangsung setiap tahun,” kata Hasan.
Integrasi religi dan kebudayaan pada momentum Dandangan tahun ini akan dikemas dengan cukup menarik dengan menonjolkan unsur kebudayaan.
Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Kudus akan menggelar sejumlah even kebudayaan dengan mengundang pegiat-pegiat budaya skala nasional misalnya Kirun dan Sosiawan Leak.
Untuk aspek religi akan dikemas dengan menarik juga. Pemerintah Kabupaten Kudus akan menghadirkan sejumlah tokoh kenamaan misalnya pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al-Hadar kemudian pemimpin Majelis Azzahir Habib Ali Zainal Abidin. Kedua pemuka agama ini memiliki banyak penggemar dari kalangan anak muda.
“Meski sifatnya religi, tapi dalam kesempatan ini akan kami kemas yang menarik agar anak muda ikut hadir,” katanya.
Habib Husein Ja’far Al-Hadar akan hadir mengisi acara bagian dari rangkaian pembukaan Dandangan 1 Maret 2024 di Pendopo Kabupaten Kudus. Tema dalam acara ini yaitu Recharge. Sementara untuk Habib Ali Zainal Abidin rencana akan mengisi selawat berjemaah di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada 9 Maret 2024.
“Keduanya itu memiliki nafas religi dalam acara tersebut,” kata dia.
Kemudian puncaknya yaitu tradisi Dandangan. Tradisi yang menunggu beduk Masjid Menara Kudus ditabuh sebagai pertanda awal Ramadan tiba. Rencananya tradisi ini akan berlangsung pada 11 Maret 2024.
Lebih lanjut Hasan mengatakan, di dalam tradisi itu sangat kuat substansi sosialnya. Dengan berkumpulnya warga di dalamnya ada interaksi antarwarga. Selain itu hadir pula para pedagangan yang telah difasilitasi oleh pemerintah kabupaten sebagai bentuk keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan.
Baca juga: Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Banyumas Baru 43.57 Persen, LKPP Beri Evaluasi Khusus
Baca juga: Puasa 2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Puasa Ramadhan 1445 H Muhammadiyah, NU dan Pemerintah
Baca juga: Ketua KPU Kota Semarang : Jika Proses Rekapitulasi Kurang Tepat Silahkan Lapo ke Pihak Terkait
Baca juga: Tragis! ABG di Jepara Ini, Dicabuli dengan Diancam Video Syur Disebar hingga Hamil dan Melahirkan
Pembunuhan di Pasar Waru Demak Berawal saat Korban Teriaki Pelaku dengan Kata Kasar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bus Rombongan Peziarah Asal Banyuasin Alami Kebakaran di Dawe Kudus |
![]() |
---|
Tekan Risiko Kecelakaan, Jalur Pantura Kudus Dipasangi Pita Kejut |
![]() |
---|
Kudus Raih Penghargaan Favorit Pameran Produk Inovasi, Ada Genteng Plastik Dilengkapi Panel Surya |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Dorong 132 Koperasi Desa Merah Putih Jadi Gerai Penyalur Hasil Pertanian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.