Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tren Nikah Pemuda Indonesia Menurun di 5 Tahun Terakhir, Ini Data BPS dan Faktor Penyebabnya

Tren nikah di kalangan anak muda menurun di 5 tahun terakhir. Ini data BPS dan sejumlah faktor penyebabnya.Data terbaru yang dikeluarkan BPS

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
Via Tribunkaltim
Tren Nikah Pemuda Indonesia Menurun di 5 Tahun Terakhir, Ini Data BPS dan Faktor Penyebabnya 

TRIBUNJATENG.COM- Tren nikah di kalangan anak muda menurun di 5 tahun terakhir.

Di zaman sekarang, pemikiran anak muda lebih berkembang dan memiliki banyak perencanaan.

Bahkan untuk soal menikah.

Dibandingkan untuk menikah, anak muda zaman sekarang lebih ingin mengejar pendidikan dan karier hingga kemapanan finansial.

Pertimbangan soal usia tidak lagi membuat anak muda cemas dan memutuskan untuk segera menikah.

BPS menyebut bahwa adanya faktor-faktor seperti keinginan mengejar kesuksesan dalam pendidikan dan karier, mengembangkan diri, dan berkurangnya tekanan dari lingkungan
sosial mempengaruhi keputusan generasi muda untuk menunda pernikahan.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menetapkan batas usia minimal perkawinan menjadi 19 tahun, baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Data terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bukti bahwa semakin banyak warga Indonesia yang malas menikah.

persentase anak muda yang berstatus kawin semakin menurun sedangkan pemuda yang belum kawin semakin meningkat.

Menurut Laporan Statistik Indonesia 2024, ada tren penurunan jumlah perkawinan yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir.

Namun, penurunan paling drastis terjadi dalam tiga tahun terakhir. Dari tahun 2021 hingga 2023, angka pernikahan di Indonesia menyusut sebanyak 2 juta.

Tren ini terjadi hampir di semua daerah.

DKI Jakarta, misalnya, yang mengalami penurunan di angka nyaris 4 ribu.

Sementara di Jawa Barat penurunan terjadi nyaris hingga 29 ribu.

Kondisi yang sama juga terjadi di provinsi padat penduduk lainnya seperti Jawa Tengah yang menyusut hingga 21 ribu dan
Jawa Timur yang menurun hingga 13 ribu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved