Berita Batang
Cegah Stunting, BPI dan Dinkes Batang Bersinergi Tingkatkan Kapasitas Kader Desa
PT Bhimasena Power Indonesia terus menjalin kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dalam upaya mengutamakan pelayanan prima di Posyandu
Penulis: dina indriani | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) terus menjalin kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dalam upaya mengutamakan pelayanan prima di Posyandu.
Khususnya, langkah ini bertujuan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Batang.
Kegiatan yang dilakukan adalah seminar dengan tema "Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Batang".
Seminar ini dihadiri oleh kader kesehatan yang tergabung dalam Forum Kesehatan Desa, Posyandu, dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dibina oleh perusahaan.
Para pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang memberikan pengetahuan kepada para kader kesehatan desa.
Tujuannya adalah agar mereka dapat lebih aktif dalam mengentaskan angka stunting di masing-masing desa tempat tinggalnya.
Selain seminar, BPI juga memberikan bantuan 143 alat kesehatan untuk Posyandu di 14 desa binaan serta 49 meubeler untuk Posyandu di 10 desa binaan.
Penyerahan bantuan ini didasarkan pada hasil monitoring yang menemukan beberapa alat kesehatan di posyandu sudah rusak.
Alat-alat tersebut diganti dengan yang baru, harapannya, kader kesehatan dapat mengoperasikan alat kesehatan dengan baik. Dengan performa alat kesehatan yang prima, data pertumbuhan balita akan lebih akurat, dan kasus stunting dapat dicegah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dr Didiet Wisnuhardanto mengatakan peran serta perusahaan swasta dalam menanggulangi angka stunting merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat di sekitarnya.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan PT Bhimasena Power Indonesia merupakan bentuk sinergitas antara perusahaan swasta dan pemerintah dalam menanggulangi isu-isu sosial, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
“Kami berterima kasih kepada BPI yang selalu hadir dalam program kesehatan di 14 desa binaan, yang ada di Kecamatan Tulis dan Kecamatan Kandeman. Bantuan BPI untuk Posyandu sudah sangat membantu, karena setiap tahun selalu mendukung programnya pemerintah daerah," ujar dr. Didiet Wisnuhardanto.
Baca juga: PT BPI Batang dan DLHK Jateng Canangkan Gerakan Kolaborasi Desa Peduli Das Lestari
Baca juga: Angka Stunting di Batang Turun, Pj Bupati Lani : Penanganan Stunting terus Diupayakan
Baca juga: Penanganan Stunting di Batang, Kemenkes Gelontorkan Anggaran Rp 3,2 Miliar
dr Didiet berpesan kepada para kader kesehatan desa yang tergabung dalam FKD, Posyandu dan Tim Penggerak PKK agar bisa memanfaatkan secara maksimal bantuan program CSR BPI untuk kepentingan masyarakat desa.
"Ilmu pengetahuan kesehatan yang diterima dari para pemateri, bisa dipraktekkan atau minimal bisa untuk disosialisasikan kepada masyarakat, pentingnya menjaga kesehatan untuk mengentaskan angka stunting," imbuhnya.
Sejak tahun 2011, BPI telah melaksanakan program CSR komprehensif dengan mengutamakan pendekatan partisipatif serta mengimplementasikannya dengan prioritas tertinggi pada Program Pemberdayaan Masyarakat yang melibatkan dan bersinergi dengan pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Batang.
Bupati Faiz Ajak Bershalawat di Tengah Aksi Mahasiswa : Tolong Jaga Kabupaten Batang |
![]() |
---|
TNI, Polri, Pemkab, dan Masyarakat Bersatu di Parade Senja Batang Bangun Kawasan Timur |
![]() |
---|
Bupati Batang Serahkan 109 SK ASN, Ingatkan Soal Profesionalitas |
![]() |
---|
Dari Tukang Kayu ke Pengusaha Kreatif, Bupati Faiz Apresiasi Karya Mantan Pekerja PLTU Batang |
![]() |
---|
Wonotunggal Expo 2025, Tradisi Merti Desa Jadi Magnet Ekonomi Kreatif Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.