Berita Batang
Penanganan Stunting di Batang, Kemenkes Gelontorkan Anggaran Rp 3,2 Miliar
Untuk menekan angka stunting, Pemkab Batang bersinergi dengan forkopimda berinovasi membentuk orangtua asuh.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelontorkan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk penanganan stunting di Kabupaten Batang.
Berdasarkan data 2021 dari Dinkes Kabupaten Batang, ada 5.275 jiwa balita stunting dari 37.302 jiwa.
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk pemberian makan tambahan (PMT) kepada ibu-ibu hamil yang kurang sehat dan anak yang terkena stunting.
Baca juga: Antisipasi Banjir di Permukiman Warga, KIT Batang Siapkan Kolam Retensi dan Pelebaran Gorong-gorong
Baca juga: Kembangkan Karakter Remaja, PMI Batang Gelar Pelatihan Penyegaran Pembina PMR
"Yang mana PMT ini akan diberikan selama tiga bulan secara terus menerus," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (11/10/2022).
Lebih lanjut, bantuan akan dilaksanakan sesuai regulasi agar tepat manfaat dan tepat sasaran, dan akan ada dievaluasi baik sebelum maupun setelah mendapat bantuan PMT.
"Tugasnya memberikan motivasi dan support serta dukungan kepada masyarakat agar di Batang dalam penangangan stunting bisa cepat selesai,” imbuhnya.
Baca juga: Ratusan Pelajar Ikuti Pelatihan Bahasa Asing pada Program Bright Future Ahead KIT Batang
Baca juga: Kunker ke KIT Batang, Komisi V DPR RI Awasi Pembangunan Infrastruktur Anggaran APBN Rp 3,1 Triliun
Tidak hanya itu, Dinkes Kabupaten Batang juga membentuk tim khusus untuk percepatan penanganan stunting dari berbagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kami juga mengandeng beberapa perusahaan dalam tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena stunting dan ibu hamil,” jelasnya.
Lani menyebutkan, ada penurunan angka stunting di Kabupaten Batang dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Sebelumnya angka di sini 21,7 persen."
"Informasinya sekarang turun menjadi 13,1 persen."
"Namun hasil itu belum final, mungkin beberapa hari ke depan hasilnya final dan akan kamisampaikan,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Waspada Bencana di Kabupaten Semarang, Angin Puting Beliung dan Longsor Terjadi di Sejumlah Wilayah
Baca juga: Klasemen Persebaya Surabaya Liga 1 2022, Bajul Ijo Masuk Sepuluh Besar
Baca juga: Detik-detik Warga Sragen Selamat Meski Tersengat Listrik Saluran Utama
Baca juga: Ini Imbauan BPBD Kepada Korban Banjir Cilacap, Cuaca Ekstrem Masih Akan Berlangsung