Berita Pati
Nasib Warga Pati Terpaksa Beli LPG 3 Kg Lewat Medsos, Rp 50 Ribu 1 Tabung: Gimana Lagi
Berbagai cara dilakukan warga Pati untuk bisa mendapatkan gas LPG tiga kilogram atau gas melon
Suharti berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan ini. Sehingga pasokan dan harga gas maupun sembako bisa kembali normal.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa, mengakui memang sejak sepekan lalu terjadi ketersendatan pasokan gas.
Berdasarkan informasi yang pihaknya terima dari Pertamina maupun agen, keterlambatan pasokan diakibatkan kapal pengangkut LPG terlambat sandar akibat kondisi cuaca dan gelombang tinggi.
"Memang dari produsen LPG, yang diangkut memakai kapal terlambat untuk sandar. Kemudian ada langkah untuk mengatasinya, yaitu mengambil dari Gresik, Jawa Timur. Namun demikian juga terjadi ketersendatan karena ada banjir di Pantura Jawa Timur, sehingga LPG yang masuk ke SPBE terlambat," jelas Hadi.
Dua hari terakhir, menurut dia, sebenarnya sudah mulai ada LPG yang masuk dan langsung dimasukkan dalam tabung serta distribusikan ke agen-agen dan pangkalan-pangkalan.
"Namun demikian karena masih terjadi ketersendatan di transportasi, maka kemungkinan hari-hari ini masih terjadi keterlambatan," kata dia.
Hadi menyayangkan adanya orang-orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan sangat tinggi.
Menurut dia, harga yang dipatok oleh oknum-oknum tersebut tidak masuk akal.
"Di tengah situasi orang-orang (kesulitan) mencari gas, mereka mungkin punya simpanan satu-dua tabung dan ditawarkan di medsos. Sehingga menimbulkan keresahan juga di masyarakat. Ada juga beberapa pengecer yang diduga menaikkan harga terlalu tinggi. Kalau di pangkalan pantauan kami masih dalam batas wajar," kata Hadi.
Dia menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan agen dan Pertamina, serta melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan bahwa distribusi LPG bisa lancar.
Walaupun mungkin karena keterlambatan distribusi, pasokan ke agen maupun pangkalan agak tersendat, pihaknya memastikan bahwa tidak terjadi penimbunan di agen maupun pangkalan resmi.
"Karena ini faktor yang di luar kendali kita, kami selalu mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dalam menanggapi orang-orang yang memanfaatkan kesempatan ini. Ini bisa juga terjadi di komoditas lain," ucap dia.
Terlebih, menurut Hadi, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Pati, melainkan juga di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (mzk)
Seni Bela Diri Gongcik & Terbang Jawan dalam Peringatan Maulid Nabi di Pati Bentuk Akulturasi Budaya |
![]() |
---|
Anggota Pansus Hak Angket Pati Dirombak, Jadwal Pemanggilan Bupati Sudewo Ditunda |
![]() |
---|
Dispertan Pati Sediakan Gratis 100 Dosis Vaksin Rabies, Pecinta Anabul Senang |
![]() |
---|
Usai Didemo, Fraksi PDIP DPRD Pati Rombak Keanggotaan Pansus Hak Angket |
![]() |
---|
Tabiat Irianto Budi: Bukannya Bela Rakyat Pati Malah Sibuk Mencari Alasan Soal Pemilihan Saksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.