Geger Wanita Joget Erotis Saat Gerebek Sahur, Video Durasi 1 Menit Tersebar di Medsos

TRIBUNJATENG.COM, BARITO KUALA - Aksi tak senonoh yang dilakukan seorang wanita dalam acara gerebek sahur, menjadi viral di media sosial.

Dari informasi yang didapat, aksi joget erotis yang dilakukan seorang wanita itu berada di Jembatan Rumpiang, Kabupaten Barito Kuala.

Mengetahui hal tersebut, pihak kepolisian setempat pun tengah menyelidiki sumber video dan sosok wanita yang melakukan joget tak senonoh itu.

Baca juga: Gerombolan Pendekar Hadang 2 Polisi Cari Makan Sahur, Kini Tertangkap 3 Jadi Tersangka

Baca juga: Polisi Gencarkan Patroli Saat Sahur, Cegah Perang Sarung dan Balap Liar di Banyumas

Unggahan video yang memperlihatkan seorang perempuan tengah berjoget erotis saat gerebek sahur viral di media sosial.

Setelah ditelusuri, aksi tak senonoh tersebut terjadi di Jembatan Rumpiang, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan ramainya peserta gerebek sabur yang didominasi oleh remaja laki-laki.

Menggunakan pengeras suara yang cukup kencang disertai selingan musik disko, peserta gerebek sahur itu terus bergoyang.

Namun, ada satu momen salah satu wanita berjoget tidak senonoh.

Menanggapi hal tersebut, Polres Barito Kuala telah menelusuri siapa wanita di balik video yang viral tersebut sambil melakukan patroli di Jembatan Rumpiang.

Baca juga: Hari 13 Puasa Polres Jepara Masih Kerap Temukan Perang Air Hingga Sahur Keliling Pengeras Suara

Baca juga: Viral Istri Sudah Berani Keloni Selingkuhan Hingga Jelang Sahur, Padahal Surat Cerai Belum Keluar

"Sudah kami monitor."

"Bahkan jauh sebelumnya, kami telah melaksanakan patroli ke beberapa titik rawan, termasuk Jembatan Rumpiang," ujar Kasat Samapta Polres Barito Kuala, Iptu Maryono seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Iptu Maryono mengatakan, video erotis yang beredar tidak hanya satu.

Melainkan ada dua video.

Agar kejadian tak terulang, pihaknya akan terus melakukan patroli rutin, tidak hanya di Jembatan Rumpiang, melainkan di titik-titik lainnya yang dianggap rawan.

"Itu dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang melanggar ketertiban umum menjelang sahur dan mencegah tindak pidana," jelasnya.