Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Ini Penyebab Meningkatnya Kasus Kematian Akibat DBD di Klaten, 14 Meninggal Hingga Bulan Ketiga

Jumlah kasus DBD dengan 14 kematian di Klaten ini tercatat dari awal 2024 atau pekan pertama hingga pekan ke-14.

Editor: deni setiawan
TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI Nyamuk Aedes Aegypti. 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Tingginya angka kematian pada kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, salah satunya dikarenakan tingkat kesadaran penderita maupun keluarganya.

Tak sedikit dijumpai karena terlambatnya penanganan untuk dibawa ke rumah sakit maupun puskesmas di daerahnya. 

Sesuai data, sejak awal hingga saat ini, sudah ada belasan pasien yang meninggal akibat DBD di Klaten.

Baca juga: Kemenkes RI Temukan Varian DBD Bahaya di Jepara, Penyumbang Kematian Banyak Jateng

Baca juga: Kasus DBD Kota Tegal Terkendali, Hingga Maret 2024 Baru 1 Kasus 

Ya, kasus DBD di Kabupaten Klaten terus meningkat.

Hingga saat ini tercatat ada 204 kasus, 14 di antaranya meninggal dunia.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, jumlah kasus DBD tersebut tercatat dari awal 2024 atau pekan pertama hingga pekan ke-14.

"Sampai saat ini total 204 kasus."

"Total kematian 14 kasus dari pekan 1-14," kata Anggit Budiarto seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Ada 185 Kasus DBD di Karanganyar, 1 Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Penyebab 2 Warga Solo Meninggal Karena DBD, Dinkes: Pasien Terlambat Dibawa ke RS

Disebutkan, 14 kasus kematian tersebut rata-rata terjadi pada usia 7 tahun ke bawah, 15 tahun, dan 55 tahun.

Menurut Anggit, kematian pada kasus DBD terjadi lantaran terlambatnya penanganan pasien atau pasien saat dibawa ke rumah sakit kondisi kesehatannya sudah menurun.

"Sejauh ini datang ke rumah sakit sudah panas hari ke-4, ke-5."

"Sehingga penurunan signifikan terhadap trombositnya," katanya.

"Itu masyarakat mungkin sedikit terlena."

"Karena hanya panas ditunggu-tunggu."

"Sedangkan kami tetap menginbau panas hari kedua, hari ketiga belum turun harus dibawa ke layanan kesehatan," sambung dia. (*)

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved