Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sedang Anget Aksi Murid-murid SD Kumpulkan Uang untuk THR Guru: Dianggap Gratifikasi Loh!

Sebuah kisah dari murid-murid SD yang mengumpulkan uang untuk memberikan THR kepada gurunya menjadi viral di media sosial.

Kompas.com/Istimewa
Tangkapan layar siswa SD berikan THR untuk wali kelas. (X/@tanyakanrl) 

TRIBUNJATENG.COM - Berita tentang murid-murid Sekolah Dasar yang mengumpulkan uang untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada gurunya tengah menjadi sorotan di berbagai platform media sosial.

Hal ini menimbulkan berbagai pendapat yang berbeda.

Menanggapi hal tersebut, seorang pengamat di bidang pendidikan angkat bicara.

Baca juga: THR Kepala Desa di Daerah Ini Lebih Banyak dari Gaji PNS

Dibahas pula tentang isu penggajian hingga masalah gratifikasi.

Salah satu contoh dari aksi murid SD yang memberikan THR kepada guru mereka ini dibagikan kembali oleh pengguna Twitter dengan akun X @tanyaknrl.

Dalam postingan tersebut, terlihat anak-anak yang antri sambil membawa THR berupa makanan dan minuman untuk guru kelas mereka.

Foto tersebut disertai caption, “THR untuk wali kelas 2A. Semoga membawa keberkahan,”.

Sampai saat ini, postingan tersebut telah ditonton lebih dari 1,3 juta kali dan mendapat berbagai tanggapan dari netizen.

Baca juga: Peringati Hari Jadi Kota Pekalongan, 743 Guru PAUD Diberi THR

Beberapa bereaksi, “Aduh, jangan sampai ini jadi tradisi ya. Bagaimana jika ada orang tua yang tidak mampu,”.

Apa komentar dari pengamat pendidikan mengenai hal ini?

Ina Liem, pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku.com, menjelaskan bahwa apa yang dilakukan itu dapat dianggap sebagai gratifikasi.

Walaupun ini berasal dari niat baik, tetapi terdapat tekanan sosial yang implisit.

Situasi ini bisa membuat anak yang tidak ikut memberikan hadiah merasa malu karena mereka hanya duduk diam.

“Selama ada identifikasi nama atau terlihat siapa yang memberi, meski dikatakan sebagai bentuk ucapan terima kasih, itu tetap gratifikasi,” kata Ina ketika diwawancarai pada Selasa (2/4/2024), seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com.

Ina menambahkan bahwa dari sisi guru, mereka mungkin merasa sudah menerima sesuatu yang bisa memicu perlakuan tidak adil atau favoritisme tanpa sengaja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved